TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 844 orang menjadi korban meninggal gempa Palu.
Sementara lembaga kemanusiaan ACT menyebut sebanyak 1.203 orang yang menjadi korban meninggal gempa dan tsunami Palu.
Tak sedikit cerita tragis yang terjadi dari tragedi Gempa Palu ini.
Satu di antaranya adalah Brigadir I Gusti Kade Sukamiarta (32), seorang polisi dari Jembrana, Bali.
Tragisnya, anggota Polri itu disapu tsunami ketika sudah bersiap melamar calon istrinya.
Ayah korban, I Gusti Kade Sukadana (57), menuturkan sang anak bertugas di Palu sejak 2005 setelah lulus SPN Singaraja.
Dalam waktu dekat, korban yang akrab disapa Gus Maiz berniat melangsungkan pernikahan.
Sesuai rencana, pekan ini dijadwalkan upacara lamaran.
Keluarga Gus Maiz akan menemui keluarga kekasihnya di Palu.
Lalu, Gus Maiz sudah akan pulang ke Bali pada Selasa (2/10/2018) hari ini, untuk bertugas.
Selanjutnya, menurut rencana, Kamis (4/10/2018) atau Jumat (5/10/2018), Gus Maiz mengajak ayahnya, Gusti Kade Sukadana, beserta ibunya, I Gusti Ayu Kade Miliasih (63), terbang ke Palu.
"Maunya akan ada lamaran. Anak saya akan menikah dengan pacarnya yang ada di Palu," tutur Gus Sukadana lirih saat ditemui di kediamannya, Minggu (30/9/2018).
Menurut Gus Sukadana, dewasa (hari baik) pernikahan sudah ditetapkan keluarganya.