Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Crisis Center Joko Widodo (Jokowi)-Kyai Ma'ruf Amin untuk bencana Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dibentuk sebagai wujud menanggapi imbauan Presiden Jokowi untuk hentikan aktivitas kampanye untuk sementara demi solidaritas kepada para korban bencana gempa dan tsunami.
Hal itu disampaikan Maman Imanulhaq selaku Direktur relawan TKN usai menggelar rapat dengan beberapa organ relawan Jokowi Kyai Maruf di Kantor Bumi Bangsa Jalan Veteran 1 nomor 23, Senin (1/10/2018).
Didampingi Wakil Direktur Dedi Sitorus dan Dara Indahwati, Maman mengatakan Crisis Center ini bentuk gerak cepat, tepat dan sistematis para relawan pro Jokowi-Kyai Ma'ruf dalam membantu pemerintah menangani dampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
“Relawan Jokowi Kyai Maruf harus bergerak cepat melakukan penggalangan dana dan barang yang dibutuhkan Palu dan Donggala (damage and needs assessment), menurunkan relawan di lapangan untuk memberi bantuan darurat, upaya pertolongan, dan pembersihan lokasi bencana," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini menjelaskan, Crisis Center Jokowi-Kyai Ma'ruf memiliki tiga tugas pokok, yakni menggalang dan menyalurkan bantuan, menghimpun dan menyebarkan informasi berkaitan data korban dan kebutuhan yang mendesak kepada relawan, dan menyampaikan masukan kepada pihak terkait.
Crisis Center akan mulai beroperasi besok dan dipusatkan di Rumah Aspirasi Relawan Jokowi Kyai Ma'ruf beralamat di Jalan Proklamasi No. 46 Jakarta Pusat atau bisa menghubungi Nomor WA CRISIS CENTER 081319917807.
Petahana Jokowi meminta relawan pendukungnya untuk menghentikan sementara kampanye untuk dirinya menyusul musibah yang menimpa masyarakat Sulawesi Tengah. Ia berharap seluruh agenda kampanye untuk dirinya diubah menjadi agenda doa bersama.
Hal tersebut Jokowi sampaikan saat menggelar doa bersama di lapangan Surakarta pada Minggu (30/9/2018).
"Saya sampaikan untuk sementara ini kampanye-kampanye kita hentikan, karena saat ini kita masih berduka, saudara-saudara kita di Lombok, di Palu, di Donggala, di Sigi sedang mendapatkan cobaan besar,” ungkap Jokowi, Senin (1/10/2018).
Sebelumnya Jokowi memang telah membatalkan agenda kampanye dirinya di Lapangan Surakarta. Awalnya acara tersebut seharusnya diisi jalan santai yang dibarengi dengan kampanye Paslon nomor urut 01. Namun menjelang pagi hari acara berubah menjadi acara doa bersama untuk warga Sulawesi Tengah yang tertimpa bencana.
Presiden Jokowi juga langsung bekerja cepat dalam menangani bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulteng.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang juga menyebabkan tsunami mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) petang.
Sebelum itu, Presiden Jokowi pun memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi tanggap darurat.
Untuk itu, Menko Polhukam, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kepala BNPB, Wakapolri telah tiba di Palu, Sabtu (29/9/2018).
Dua hari pascabencana, Minggu (30/9/2018) pagi ini, Presiden Jokowi juga membatalkan semua acara dan langsung berangkat dari Solo ke daerah berdampak gempa di Palu untuk meninjau langsung daerah terdampak gempa dan tsunami.
Setibanya, Presiden Jokowi langsung memimpin rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah jajarannya terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, sesaat setelah mendarat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, pada Minggu, (30/9/2018).
Ratas bersama Gubernur Sulteng, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi.
Di sebuah ruangan yang berada di bandara, ratas itu digelar bersama dipimpin Presiden Jokowi.
Setelah ratas, Presiden yang mengenakan jaket loreng hijau-hitam TNI, kemudian memberikan arahan kepada prajurit TNI di pelataran atau teras bandara.
Secara khusus, dirinya meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi.
Selain evakuasi, Kepala Negara juga meminta kesiapan para anggota TNI untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah ini.
Dari bandara, Presiden dan rombongan langsung bergerak untuk meninjau sejumlah titik yang terdampak bencana.
Titik pertama yang dituju adalah Perumnas Balaroa dan tiba pada pukul 13.55 WITA. Di lokasi ini, Presiden meninjau lokasi reruntuhan bangunan dan menyerahkan bantuan.
"Melangkah di antara puing-puing bangunan Perumnas Balaroa, jejak kerusakan yang tertinggal di sebagian kawasan kota Palu seusai gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Tengah."
Hal itulah ditulis Presiden Joko Widodo (Jokowi) di laman Facebooknya @jokowi, ketika meninjau wilayah berdampak bencana di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
"Saya berharap masyarakat sabar. Ini sedang kita tangani bersama. Setelah keadaan pulih, kita akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah penduduk selekas mungkin," pesan Jokowi. (*)