TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengerahkan 10 pesawat Hercules guna penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Pengoprasian pesawat tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Bencana telah mengamanatkan, semua kendali ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal itu disampaikan Paban I/Renops TNI Kol (Pnb) Danet Hendriyanto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) bertajuk "Update Tanggap Bencana Sulteng" di Kantor Pusat BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
“Sehingga, begitu ada bencana, satuan TNI sudah siap. Namun, setelah adanya bencana, satgas terbentuk melakukan operasi pencarian bersama dengan SAR dan BNPB,” kata Danet.
Baca: Dijatuhi Sanksi PSSI, Petisi Persib Bandung Pindah ke Liga Thailand Didukung Ribuan Orang
Selain pengoperasian pesawat Herkules, TNI juga mengerahkan pesawat CN 9 unit, heli fi 17 2 unit, kemudian kapal perang 4 unit, pesawat KAA TNI 1 unit, mobil truck tangki, ambulan dan sebagainya.
“ada dari luar negeri, yakni pesawat Hercules 2 unit. Kemudian personil sudah ada 4.044 orang. Mereka bekerja sesuai dengan apa yang dilakukan rekan-rekan BNPB dan SAR. Apapun yang menjadi kerjaan di lapangan, semua ikut turun,” terang Danet.
Baca: Usul 3 Oktober Jadi Hari Antihoaks Nasional, Ridwan Kamil Beri Contoh Kasus Hoaks Digital
Diketahui, Memasuki hari ke-6 penangan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1424 orang.
Data tersebut disampaikan BNPB pada Kamis, (410/2018), pukul 13.00 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 1.424 orang meninggal dunia kebanyakan ditemukan di wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong.
"Hingga siang ini kami mencatat sebanyak 1424 meninggal dunia, ditemukan dibeberapa lokasi," ujar Sutopo di kantornya, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Sementara, untuk korban luka berat sebanyak 2.549 orang yang dirawat di berbagai rumah sakit, termasuk rumah sakit di luar kota Palu.