TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Pol) Setyo Wasisto meminta masyarakat untuk tidak cepat percaya sebuah informasi yang beredar.
Setyo mengimbau publik agar lebih dulu melakukan klarifikasi sebelum meyakini suatu informasi.
“Pertama bila mendapatkan berita-berita janggal yang meragukan bisa dicek di Kementerian Kominfo dengan www.aduankonten.id,” tutur Setyo kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).
Baca: Ramalan Zodiak Jumat 5 Oktober 2018: Taurus & Pisces Jangan Asal Ngomong, Aquarius Jangan Berubah
Setyo meminta masyarakat untuk mengecek kembali segala kebenaran suatu informasi yang diterima.
Misalnya dengan langsung mengklarifikasi berita meragukan ke institusi terkait.
“Lakukan cek kroscek kembali ke institusi terkait misalnya, BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) terkait bencana alam atau ke kepolisian cek benar ada enggak kejadian. Kalau tidak ada kita cek ke berita di media mainstream,” tutur Setyo.
Setyo mengatakan, pers juga berperan penting untuk menangkal kabar bohong.
Menurut Setyo, pers harus menyajikan suatu informasi atau berita yang terakreditasi dan kredibel.
Diberitakan sebelumnya, aktivis Ratna Sarumpaet mengakui berbohong soal penganiayaan yang disebut terjadi padanya.
Baca: Bayi Selamat meski Dilempar dari Lantai 3 Mal, Berikut Pengakuan SPG hingga Kehamilan Tak Terdeteksi
Faktanya, tidak pernah ada penganiayaan seperti kabar yang beredar.
"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah diberikan setan-setan mana dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).
Setelah pengakuan Ratna tersebut, calon presiden Prabowo Subianto dan para politisi lainnya kemudian meminta maaf telah menyebarkan kebohongan.
Ratna juga diberhentikan dari tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Simak videonya di atas.(Kompas.com/Reza Jurnaliston)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Imbauan PolriTerkait Hoaks