News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Bohong, PB PMII Minta Elit Politik Mengedukasi Masyarakat dalam Mencerna Informasi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet saat tiba di Polda Metro Jaya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi sejumlah elit politik yang terjebak dengan berita bohong Ratna Sarumpaet, Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang menyarankan agar para elit politik seharusnya mengajarkan masyarakat untuk tidak menyebarkan berita tanpa melakukan konfirmasiterlebih dahulu.

Ia menyayangkan sikap elit politik yang terlalu gegabah dalam mencerna dan menyebarkan informasi.

Baca: Pengamat: Kasus Berita Hoaks Ratna Sarumpaet Harus Jadi Pelajaran Berharga Bagi Elite Politik

"Sebagai tokoh politik, seharusnya merekalah yang mengajarkan masyarakat untuk berhati-hati mencerna informasi yang beredar, terutama info-info dari media sosial," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (5/10/2018).

Agus mengatakan, kebohongan kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet semakin meresahkan ketika mulai dikait-kaitkan dengan kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.

Ia menyesalkan sikap politisi yang menjadikan kebohongan sebagai alat untuk mengambil simpati masyarakat.

"Kampanye politik harusnya menjadi edukasi publik, bukan sebaliknya, membodohi publik," tegasnya.

Terkait keterlibatan politisi dalam pesta demokrasi mendatang, Agus meminta elit Politik agar benar-benar fokus pada rencana dan tawaran program kerja yang akan dilakukan.

Baca: Sekjen Gerindra Bandingkan Cara Pemerintahan Jokowi dengan SBY Tangani Bencana Alam

Ia juga meminta elit politik agar lebih peka terhadap aspirasi masyarakat kecil.

"Khusus untuk Pilpres, elit politik fokus saja pada program kerja apa yang akan dilakukan. Fokus pikirkan, untuk mensejahterakan rakyat apa yang perlu dilakukan. Bukan ngarang-ngarang cerita untuk mengambil hati dan simpati rakyat dengan memposisikan diri sebagai korban," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini