TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas warga di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mulai menggeliat. Energi listrik sebagai sumber kehidupan manusia sudah kembali normal.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan situasi di sana sudah membaik berbeda dibandingkan satu sampai tiga hari pascabencana alam tersebut.
"Memasuki hari ke-10. Saya meninggalkan Sulteng situasi sudah jauh membaik. Pada tiga hari pertama collapse, karena tak ada listrik dan lain-lain," kata Willem, Senin (8/10/2018).
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Laksda TNI Achmad Djamaludin, menjelaskan aliran listrik di wilayah terdampak bencana sudah mencapai 90 persen.
"Listrik sampai saat ini sudah 90 persen. PLTD sudah berfungsi baik," kata Achmad.
Sementara itu, untuk bahan bakar minyak (BBM) di Donggala dan Palu masih mencukupi. Penyaluran air bersih juga masih dilayani melalui mobil tangki dari PMI.
Selain itu, dukungan kepada posko perbankan dan dapur umum sudah terlayani. Namun, kata dia, jaringan yang ke konsumen masih terkendala.
"Dari telekomunikasi hampir 100 persen. Di Donggala 52 persen. Semua BTS jalan," tambahnya.