TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto memiliki kecurigaan dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.
Pengakuan tersebut diberikan Prabowo saat dialognya dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV pada Jumat (7/10/2018).
Prabowo mengaku awalnya merasa terkejut dan bertanya-tanya motivasi Ratna Sarumpaet melakukan kebohongan itu.
Baca: Mengikis Isu Sara dan Berita Hoax Lewat Gema Perdamaian
"Saya percaya masa bisa sih ibu 70 tahun bikin sandiwara seperti ini, apa motivasinya bikin sandiwara seperti ini? Motivasinya apa?" ucap Prabowo.
Prabowo juga berujar ia pernah meminta visum terkait lebam yang ada di wajah Ratna.
"Setelah itu saya sudah minta, tolong visum dokternya mana?" imbuh Prabowo.
Selain itu, Prabowo menganggap kasus itu masih menjadi misteri.
Tidak hanya itu, dia juga menduga ada semacam tekanan jiwa yang dialami oleh Ratna.
"Walaupun kita tidak etis bicara untuk umum," ucap Prabowo.
Baca: Ulang Tahun ke-49, Sutopo BNPB: Sayangnya Raisa Belum Mengucapkan
Meski demikian, usai Ratna mengakui dirinya telah berbohong soal penganiayaan, Prabowo pun langsung mengambil tanggung jawab.
"Saya minta maaf ke publik, ya kalau memang mau diusut, silakan diusut. Dalam arti misteri. Saya juga denger cerita-cerita beberapa bulan ini ada 2-3 orang yang selalu datangi beliau, bicara ini bicara itu. Ya Maklumlah dunia Republik Indonesia sekarang. Penuh misteri," ujar Prabowo.
Rosi kemudian bertanya alasan Prabowo langsung melakukan konferensi pers kala itu saat mendengar kabar Ratna Sarumpaet dipukuli.
Kemudian Prabowo berujar bahwa ia bertanggung jawab lantaran Ratna adalah anggota timnya yang ia kagumi.
Tak hanya itu, dalam konferensi persnya ia juga menyampaikan pernyataan Neno Warisman.