TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia Denny JA memberikan usulan terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, terutama di media sosial.
Hari itu, tanggal 3 Oktober 2018, Denny mengusulkan untuk diperingati sebagai hari media sosial.
"Di hari itu kita tak hanya mengingat dan melawan sisi negatif media sosial (hoax, kebohongan, fitnah, ujaran kebencian). Tapi di hari itu kita juga merayakan sisi positif media sosial, sebagai tempat pertukaran gagasan dan pencerahan," kata Denny dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10/2018).
Denny menilai aneka isu penting memerlukan selebrasi untuk selalu direnungkan, dirayakan, dievaluasi.
Contohnya, buruh memiliki hari buruh. Hak asasi punya hari hak asasi. Kesetaraan wanita punya hari emansipasi wanita.
"Media sosial juga memerlukan hari peringatan. Saya mengusulkan tanggal 3 Oktober dijadikan hari media sosial di Indonesia," katanya.
Mengenai hari media sosial yang diusulkan tanggal 3 Oktober 2018, Denny mengacu saat Ratna Sarumpaet membuat kutipan yang puitis dan penuh makna: ternyata saya pencipta hoax terbaik.
Di antara kesalahannya, kata Denny, Ratna Sarumpaet tetap diapresiasi karena mengakui kesalahannya.
"Setiap hari itu, bagus pula masing masing kita menyadari kebohongan publik yang pernah ikut kita ciptakan," kata Denny.
Menurut Denny, setiap tanggal 3 Oktober publik memiliki momen bersama untuk mengevaluasi, merenungkan, langkah upaya yang sudah dilakukan agar media sosial menjadi tempat menimba ilmu dan bersahabat.
Baca: Tak Mau Terganggu, Zaskia Adya Mecca Blok Komentar Negatif Netizen
Baca: Klasemen Asian Para Games 2018 Terbaru, Indonesia Berhasil Kumpulkan Total 35 Medali
Baca: Ultah ke-40, Rossa Beri Tantangan Afgan Pajang Foto Kemesraan
"Seberapa pula kita serius memerangi kebohongan dan kejahatan di media sosial," imbuhnya.