TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panggung konser gala dana 100 biduan 100 hits untuk Palu dan Donggala yang digelar di sebuah mall, Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu mendadak ramai suara tepuk tangan.
Hal tersebut terjadi ketika para personel Elek Yo Band naik ke atas panggung.
Grup musik yang para personelnya merupakan menteri Kabinet Kerja itu tampil dalam konser amal tersebut.
Baca: Pesan di Kardus Ditemukan Dekat Mayat Pria Tergantung
Mereka tamnpil menyanyikan empat lagu.
Penampilan mereka diawali dengan menyanyikan lagu berjudul standby me yang dipopulerkan Ben E. King pada 1961 lalu.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjadi lead vokal di lagu tersebut.
"When the night has come, and the land is dark," nyanyi Retno Marsudi.
Usai menyanyikan lagu tersebut, Kepala Badan Ekonomi Kreateif (Bekraf) yang merupakan pemain keyboard Elek Yo Band, Triawan Munaf membunyikan intro lagu berjudul Bento yang dipopulerkan penyanyi Iwan Fals pada 1989 lalu.
Baca: Pinhantanas dan UI Sepakat Tingkatkan Kemandirian Industri Pertahanan
Dalam menyanyikan lagu tersebut, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dakhiri mengambil lead vokal.
"Nama ku Bento rumah real estate, mobil ku banyak, harta melimpah, orang memanggil ku bos eksekutif," nyanyi Hanif Dakhiri.
Usai menyanyikan lagu tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani langsung menyanyikan bait awal lagu berjudul andaikan kau datang yang dipopulerkan Koes Ploes pada 1970 lalu.
"Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan," nyanyi Sri Mulyani awali lagu ke tiga di panggung tersebut.
Usai menaynyikan lagu tersebut Menteri Hanif Dakhiri melelang gitar dan kaus bertandatangan semua personel Elek Yo Band.
Hasil lelang dua benda tersebut disumbangkan untuk para korban bencana Palu dan Donggala.
Lagu wajib nasional, Rayuan Pulau Kelapa mengakhiri aksi panggung Elek Yo Band dalam acara tersebut.(*)