TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Managing Director IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia Jim Yom Kim, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, sempat bergaya satu jari.
Gaya satu jari dilakukan oleh Christine Lagarde dan Luhut saat menggelar konferensi pers di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf Hasto Kristiyanto mengatakan, gaya satu jari merupakan bentuk apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan IMF World Bank di Bali.
"Itu kan' apresiasi atas penyelenggaraan yang berhasil," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Hasto pun menanggapi komentar Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang menyebut sejumlah kementerian sudah menggunakan bahasa politik atau terkesan kampanye.
Hasto mengatakan, Fahri boleh saja bergaya satu jari.
"Pak Fahri juga boleh gini," ucap Hasto seraya bergaya satu jari, "Dan nanti tidak dianggap kampanye," tutur Hasto.
Pose jari telunjuk itu terjadi di akhir acara, saat Lagarde bersama Luhut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berfoto bersama.
Baca: Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Diperiksa Terkait Pertemuannya dengan Ratna Sarumpaet
Luhut menjelaskan kepada wartawan, pose tersebut tak terkait dengan urusan politik. Pose jari telunjuk itu kerap diidentikan dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019. Jokowi-Ma'ruf mendapatkan nomor urut 01 dalam Pilpres 2019.
Luhut mengatakan pose tersebut bermakna kedua lembaga internasional mengapresiasi penyelenggaraan IMF-WB yang dihelat di era Presiden Jokowi. Menurut Luhut, pose itu artinya Indonesia nomor satu.