Ia mencontohkan ada 4.000 hektare lahan pertanian rawa yang akan dikembangkan di Jejangkit, maka akan sangat baik jika dibuat kalster per 100 hektar.
"Jika berkelompok, petani bisa merancang pertaniannya untuk lebih berdayasaing dan bertanggungjawab, baik saat pengolahan lahan, pemilihan benih, preferensi komoditas, menanam, pasca panen hingga pemasaran. Rawa bukan hanya produktif tapi harus sustainabel," jelas Darmin.
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga menyampaikan pandangannya mengaku senang dan mendukung penuh kebijakan yang sangat baik ini.
Ia berkomitmen untuk mengawal agenda-agenda besar sektor pertanian dibawah kepemimpinan Amran dari sisi regulasi.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor selaku tuan rumah juga hadir menyambut sejumlah kepala daerah, petani, dan pemangku kepentingan di sektor pertanian dari seluruh Indonesia.
Sahbirin melihat kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh petani sebagai ujung tombak sebagai kunci untuk memenuhi pangan nasional.
Sebanyak 16 Duta Besar dan sejumlah perwakilan dari negara-negara sahabat yang hadir dalam kegiatan tersebut sebelumnya telah dilibatkan dalam rangkaian acara seperti diplomatic tour, workshop internasional, hingga gelar teknologi pengembangan lahan rawa. Upaya ini dilakukan untuk menyatukan lagkah, dan memperkenalkan kemajuan dan inovasi sektor pertanian Indonesia menuju lumbung pangan dunia 2045.