Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebut, partainya kini lebih fokus untuk memenangi pemilu legislatif (Pileg) ketimbang pemilu presiden (Pilpres) 2019.
Baca: Hasil Piala Asia U-19 2018 - Cuplikan Gol-gol Timnas U-19 Indonesia ke Gawang Taiwan
Eddy mengungkapkan alasan itu muncul saat PAN memutuskan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres, seluruh kader yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) menyambutnya dengan gembira.
Namun, lanjut Eddy, hanya berselang beberapa hari, banyak kader PAN menyadari bahwa eksistensi partainya akan tergerus karena tidak mempunyai tokoh yang diusung di Pilpres.
"Saya menerima WhatsApp, SMS, wah, ternyata yang kita pilih itu bukan kader. Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapet angin positifnya Gerindra bukan PAN," kata Eddy Suparno dalam rilis survei PolMark Indonesia, di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
"Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya, kita harus bergerak untuk memenangkan Pileg," sambung Eddy.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi ini meyakini tak hanya PAN yang memiliki pemikirain itu, namun semua parpol lain yang tidak mempunyai perwakilan di Pilpres 2019 akan lebih fokus di Pileg.
"Bagaimana semua partai berpikir untuk lolos Threshold. Itu saja dulu. Setelah itu, kita berpikir menambah kursi, menjadi 3 besar, 5 besar dan lain-lain," ungkap Eddy.
Baca: Kena Semprot Menteri Susi Soal Nelayan, Sandiaga Uno: Akan Dibicarakan Sebelum Ditenggelamkan
Lebih jauh, Eddy mengakui, beberapa caleg PAN di daerah sudah ada yang terang-terangan menyatakan tidak akan ikut mensosialisasikan pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno saat berkampanye.
Hal itu disampaikan Eddy dari pengakuan langsung para Caleg PAN yang bersangkutan.
"Di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," kata Eddy
"Jadi ya sekarang bagaimana caranya untuk mendapatkan kursi. Ini yang jadi fokus perhatian kita," tambah Eddy menirukan pernyataan caleg.