News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ganjil Genap Maksimal 2 Tahun, BPTJ Siapkan ERP Sebagai Kebijakan Lanjutan

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kendaraan melaju di Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi arah Jakarta di Jakarta Timur, Minggu (15/4/2018). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan menerapkan uji coba ganjil-genap di Tol Jagorawi pada gerbang tol Cibubur 2 arah Jakarta yang dimulai pada Senin (16/4) pukul 06.00-09.00 WIB untuk membantu mengurai kemacetan. (Warta Kota/Alex Suban)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memprediksikan kebijakan ganjil genap hanya bertahan selama 2 tahun.

Kepala BPTJ, Bambang Prihartoni mengatakan, kebijakan tersebut tidak akan bertahan lama walaupun sudah melalui perawatan dan evaluasi secara berkala.

"Kebijakan ini walaupun sudah dirawat, tidak bisa lama. Prediksi kami maksimal sampai dua tahun," ujar Bambang dalam konferensi pers di Hotel Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).

Oleh karenanya BPTJ sudah menyiapkan kebijakan lanjutan untuk mengatasi kemacetan di Ibukota dengan menggunakan Electronic Pricing Road (ERP).

Bambang menjelaskan, ERP nantinya akan diberlakukan pada tiga lokasi di Ibukota.

"Terkait ERP, nanti akan ada tiga ring. Pertama di dalam kota DKI Jakarta yakni Sudirman - Thamrin. Kedua jalan utama lainnya yakni MT Haryono Kuningan. Ring ketiga di perbatasan jalan nasional," paparnya.

Menurutnya dengan adanya ERP di perbatasan jalan nasional, membuat pengendara yang akan memasuki Jakarta akan tersaring terlebih dahulu.

"Jadi jangan menumpuk di Jakarta, berantakan baru dikenakan ERP. Tanggungjawab BPTJ ada di Ring 3, Ring 2 dan Ring 1 menjadi tanggungjawab Pemda DKI," jelasnya.

Baca: Polisi Siap Amankan Aksi Bela Tauhid di Depan Kantor Kemenko Polhukam Besok

Sugihardjo menambahkan, penerapan ERP juga dapat membuat masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.

Menurutnya kebijakan tersebut lebih memberikan alternatif dibandingkan kebijakan sebelumnya yakni 3in1 dan ganjil genap.

"Kalau ERP ada alternatifnya. Bayarnya kan mahal, alternatifnya ya cari yang murah seperti naik angkutan umum," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini