Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sambutan meriah dan seru tepuk tangan terdengar saat Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin memberikan sambutannya soal semangat anak muda Indonesia.
Gayanya yang nyentrik dengan setelan kemeja putih berpeci hitam dan mengenakan sneakers semakin membuat wakil bupati termuda berusia 28 tahun ini terlihat keren di atas panggung.
Baca: Mengenal Sosok Mas Ipin yang Jadi Bupati Termuda di Trenggalek, Pengganti Emil Dardak
Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini akan menduduki kursi Bupati Trenggalek pada Februari 2019 pascaditinggal oleh bupati Trenggalek Emil Dardak yang menang di Pilgub Jatim ini.
Mas Ipin membagikan kisah bagaimana dirinya mau terjun di politik dan menempati posisi strategis di dalam pemerintahan di Trenggalek.
Baca: Tas Hitam Jokowi saat Datang ke Rumah Gus Dur Sempat Jadi Sorotan, Yenny Wahid Akhirnya Buka Suara
Ia mengatakan, sebagai anak muda harus komitmen dan harus menjadi anak muda yang gentleman dalam melihat permasalahan bangsa.
"Kenapa saat itu saya umur 25 tahun mau menjadi wakil bupati, tapi nanti mungkin dilantik nanti umur 28 tahun ketika menjadi bupati, saya saat itu ingin jadi anak muda yang gentelman," ungkap Mas Ipin.
Pesan gentleman yang disampaikan Mas Ipin ini sekaligus menyindir sejumlah anak muda yang dinilainya sudah menjadi pengamat politik yang hebat. Baik di kehidupan nyata maupun di media sosial.
Ia melihat, bahwa saat ini sejumlah anak muda mulai sedikit-sedikit menyalahkan pemerintah dan mengutip sejumlah data kalau ekonomi Indonesia sedang sulit.
Meski kenyataanya memang demikian, Mas Ipin enggan menjadi anak muda yang seperti itu.
Ia memilih untuk menjadi anak muda yang gentleman dan terjun langsung ke politik dalam menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia.
"Dikit-dikit nyalahin pemerintah, dikit-dikit ngutip ekonomi lagi sulit, dan segala macem, ya mungkin kenyataanya memang begitu. Tetapi kalau kamu gentel, toh Indonesia ini bukan hanya urusannya presiden bukan cuman urusannya wapres, bukan hanya urusannya menteri, memang kita ini hanya sekedar sampah di Indonesia yg engga punya arti apa-apa," papar Mas Ipin.
"Makannya aku pengin menjadi anak muda yang gentle, kalau anak muda bisa kritik pemerintah, kenapa enggak masuk ke dalam pemerintahan itu sendiri," sambung Mas Ipin.
Ia juga membagikan cerita bagaimana sebagai anak kuda bisa meyakinkan masyarakat, khususnya warga di Tranggalek untuk mempercayakan dirinya memimpin di pemerintahan.
Mas Ipin punya ramuan sendiri bagaimana meyakinakan dirinya untuk mampu memimpin masyarakat meski saat dilantik sebagai wakil bupati pada 2016 berusia 25 tahun.
"Terus kemudian, pertanyaan selanjutnya gimana saya bisa meyakinkan masyarakat untuk saya bisa dipercaya jadi orang yang bisa mewakili suara-suara mereka sebagai seorangĀ rakyat,"
"Saya hanya bilang, temen-temen enggak perlu jadi yang spesial kalau hanya untuk dicintai. Ciie, saya ngomong manis-manis dikit ada istri soalnya," ucap Mas Ipin yang langsung disambut riuh hadirin.
Baca: Model United Nations Ajak Anak Muda Memahami Isu Global
"Temen-teman, kalau kamu menunggu jadi yang spesial dulu, kamu enggak akan pernah jadi apa-apa," jelas Mas Ipin.
Sejumlah cerita Mas Ipin ini dibagikannya di acara diskusi FORUM PEMUDA 2018 dengan tema 'Berekspresi, Berkarya, Berkolaborasi' dalam peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda yang digelar oleh DPP PDI Perjuangan di Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2018).