TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buku berjudul “Indonesia Optimis: Indonesia Kerja, Indonesia Maju” karya Ngasiman Djoyonegoro diluncurkan dan dibedah di Balairung Kirana, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Sejumlah narasumber yang hadir dalam acara tersebut adalah Prof J Kristiadi (Pengamat Politik dan Keamanan CSIS), Prof Dr Erani Yustika (Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi), Dr Wawan H Purwanto (Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara), Prof Dr Paiman Rahardjo (Ketua Umum Sedulor Jokowi), G Adi Kusuma (Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Indonesia Kerja), Dr Ir Hari G Soeparto MT, MPU (Ketua Umum IAMPI/Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia), dan Irjen Pol Drs Setio Wasisto (Kadiv Humas Polri).
Hadir pula sebagai pemberi sambutan penutup, Ir Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI)
Simon, begitu panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, dalam sambutannya menuturkan buku tersebut ditulis sebagai bentuk sumbangsih pemikiran dalam rangka mengapresiasi kinerja dan capaian Pemerintahan Jokowi-JK selama kurun empat tahun memimpin Indonesia.
"Buku ini bertujuan untuk membantu pemerintah menyosialisasikan berbagai prestasi dan kerja nyata yang sudah diraih dan dilakukan Pemerintahan Jokowi-JK," kata Simon.
Selain itu, buku tersebut juga sekaligus untuk membangun narasi optimisme kontra narasi pesimisme yang selama ini digulirkan pihak-pihak tertentu.
"Justru di era pemerintahan Jokowi-JK, Indonesia berada pada jalur yang benar untuk meyongsong Indonesia Emas 2045. Di era Pemerintahan Jokowi-JK, masyarakat makin opitimis bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju menyusul Amarika dan China untuk menjadi kampiun di kawasan Asia Pasifik," ujar Simon yang juga Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS).
Prof J Kristiadi dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran buku tersebut. Menurunya, buku ini dapat menjadi amunisi untuk melawan kebohongan atau isu-isu yang tidak sesuai data.
"Buku ini bisa menjadi amunisi untuk melawan kebohongan. Juga untuk menciptakan narasi perdamaian," katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Erani Yustika, dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah saat ini sudah sangat on the track mengelola ekonomi.
Bahkan ia mengatakan, Presiden Jokowi merupakan pemimpin visioner karena terus membangun infrastruktur, meskipun pembangunan infrastruktur tidak berdampak pada elektoral (perolehan suara)
"Inflasi dan rasio gini mampu dikelola dengan baik oleh pemerintahan sekarang. Ini luar biasa di tengah pembangunan infrastruktur yang sangat masif," tuturnya.
Adapun Ir. Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) dalam sambutan penutupnya memuji karya Simon. Menurutnya, karya tersebut dapat membangkitkan optimisme.
"Ini karya anak muda yang patut diapresiasi. Rasional dan mampu membangkitkan optimisme semua kalangan," katanya.
Sebagai informasi, buku ini terdiri dari 9 (sembilan) bab. Bab pertama menjelaskan landasan pemikiran mengapa Indonesia harus opitimistis.
Bab kedua mengulas tentang revolusi mental, sebuah landasan kokoh komitmen konstitusional. Bab ketiga membahas penegakan hukum yang tegas di era pemerintahan Jokowi-JK.
Bab empat membahas tentang terobosan-terobosan tentang pelayanan publik. Bab lima mengulas tentang pembangunan infrastruktur yang merata dan seimbang sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Bab enam mengulas tentang kedaulatan ekonomi rakyat: energi, pangan, dan industri. Bab tujuh membahas bagaimana upaya pemerintahan Jokowi-JK membangun Indonesia dari pinggiran dan mengurangi ketimpangan.
Bab delapan mengulas tentang soliditas TNI-Polri dalam menjaga NKRI. Dan bab sembilan berisi tentang rekomendasi pasca-Nawacita.