TRIBUNNEWS.COM - Tim Basarnas bersama Polri, dan TNI bakal mengerahkan 100 penyelam dalam pencarian pesawat Lion Air yang tenggelam di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (30/10/2018).
"Untuk hari ini tim penyelam hanya sekitar 30 saja, tapi besok total penyelam ada 100 orang kita siapkan," kata Kepala Kantor Sar Jawa Barat, Deden Ridwansyah, kepada Wartawan di Posko Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Senin (29/10/2018) malam.
Ia menjelaskan, tim penyelam mampu menyelam sampai dengan kedalaman 30 hingga 35 meter.
"Biasanya lamanya itu 30 sampe 40 menit sesuai dengan kapasistas tangki oksigen. Semoga ini bisa membantu dan menemukan hasil terbarunya," katanya.
Ia menambahkan untuk hari ini ada sekitar 23 kapal yang dikerahkan dalam pencarian.
"Kapal berdatangan terus, kita kalkulasi sekitar ada 23 kapal gabungan milik Basarnas, Polri, dan TNI AL," ucapnya.
Selain itu juga, lanjut Deden dalam pencarian besok pihaknya akan mengerahkan kapal yang memiliki alat berteknologi scan soner untuk mencari titik pastinya jatuhnya pesawat.
"Kita baru temukan serpihan-serpihan pesawat. Tapi titik pesawatnya belum kita temukan. Black box juga belum ditemukan," kata Deden.
Ia menjelaskan lokasi sudah terdetek namun, radiusnya sekitar 6-9 notical mile.
"Kotak hitam belum ditemukan jadi titik jatuhnya tidak pasti," jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini pencarian masih terus dilakukan hingga malam ini.
"Pencarian diatas permukaan air terus kita lakukan, kalau untuk tim penyelam mencari didalam laut sudah dihentikan pukul 17.00 nanti dilanjutkan besok. Semua unsur dilokasi, sampai malam ini masih dilakuakn pencarian," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk posko di Pantai Tanjung Pakis ini dibuka untuk menampung informasi warga soal kejadian pesawat jatuh.
"Memang posko ini untuk membantu jadi memang arusnya bisa mengarah ke perairan Tanjung Karawang ini."