TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Adik dari Harvino, Kopilot Pesawat Lion Air JT-610, Vinni Wulandari heran karena kakaknya masih diperbolehkan terbang meskipun sedang sakit.
Vinni mengaku sangat dekat dengan Kopilot Harvino, dan ia mengetahui kondisinya sedang sakit gigi.
Baca: Percakapan Terakhir Novi, Kakak Kopilot Pesawat Lion Air JT 610 Sebelum Jatuh
Ia mengatakan Kopilot Harvino belum lama lakukan pemeriksaan terkait lubang yang ada di giginya.
Vinni beranggapan karena kondisi kakaknya yang sedang sakit gigi itu, maka seharusnya Kopilot Harvino tidak dibiarkan terbang ataupun tidak dikasih jadwal terbang.
"Saya tahu kemarin-kemarin itu kan memang dia kan seharusnya enggak boleh terbang kan, ada giginya lubang, dia abis medical Check up kemarin itu, jadi seharusnya enggak boleh terbang, cuma enggak tahu kenapa terbang," ujar Vinni di kediaman Harvino, Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/10/2018).
Baca: Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT610, Satu-satunya yang Berhasil Jadi Pilot di Keluarga
Vinni mengaku mendapat kabar hal jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada pukul 09.00 WIB, dan ia sempat tak percaya.
Ia pun sempat mengonfirmasi Lion Air melalui sambungan telepon, namun tak mendapatkan hasil karena telepon sibuk.
Diketahui, Kopilot Harvino terbang mengemudikan Boing 737 Max8 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, sejak pukul 06.20 WIB, dan lost contact pada pukul 06.33 WIB.
Satu-satunya jadi pilot di keluarga
Harvino, Kopilot Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh, berhasil mewujudkan mimpi keluarganya untuk jadi pilot.
Kakak Kopilot Harvino, Novi Cahyadi, menuturkan, di keluarganya memang semua bercita-cita ingin jadi pilot.
"Kebanyakan keluarga memang ingin jadi pilot, cuma Harvino saja yang berhasil," ujar Novi di rumah Harvino di bilangan Kompleks Green Park 2, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/10/2018).
Vino, panggilan akrabnya memiliki seorang kakak, Novi Cahyadi dan Vini Wulandari.
Kakak Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT-610, Novi Cahyadi, di kediaman Harvino di Kompleks Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/10/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)
Vino sempat mencoba masuk sekolah penerbangan, namun kondisi saat itu sedang krisis yang tidak memungkinkannya melanjutkan cita-citanya menjadi pilot.
Setelah itu, Vino pindah menjadi petugas Air Traffic Control (ATC) Angkasa Pura I. Setelah beberapa tahun, Vino kembali menjadi pilot di Lion Air.
"Sudah lima tahun lebih menjadi pilot di Lion Air," ujarnya.
Novi mengatakan baru mengetahui pesawat yang dikemudikan adiknya itu jatuh sekira pukul 09.00 WIB.
Baca: Warga Padati Lokasi Evakuasi Korban Pesawat Lion Air JT610
Berdasarkan data yang dihimpun, Harvino terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang mengemudikan Boing 737 Max8 pukul 06.20 WIB dan mengalami lost contact pada 06.33 WIB, Senin (29/10/2018).
Saat ini, keluarga tengah menunggu kabar pasti terkait nasib Harvino dsri tragedi jatuhnya pesawat JT-610 di Teluk Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Keheranan Adik Kopilot Harvino: Seharusnya Dia Enggak Boleh Terbang