Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menyusul musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta - Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin pagi (29/10/2018) kemarin, Pemerintah Australia mengeluarkan imbauan agar para pejabatnya di Indonesia tak berpergian menggunakan maskapai Lion Air dan grup.
Imbauan tersebut disebarkan melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bernama Smartraveller, atau pada website resmi https://smartraveller.gov.au/countries/asia/south-east/pages/indonesia.aspx
Imbauan akan berlaku sampai hasil investigasi kecelakaan penerbangan itu menemukan titik terang.
"Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air pada 29 Oktober 2018, para pejabat dan kontraktor pemerintah Australia telah diperintahkan untuk tidak terbang dengan Lion Air atau maskapai penerbangan mereka. Keputusan ini akan ditinjau ketika temuan investigasi kecelakaan sudah jelas," seperti tertulis pada laman resmi tersebut pada Selasa (30/10/2018).
Selain itu, Australia juga meminta baik pejabat maupun kontraktornya di Indonesia tak berpergian menggunakan maskapai anak perusahaan Lion Air lain.
Baca: Jokowi Heran Harga Sembako Stabil Dibilang Mengalami Kenaikan
Meski demikian, pernyataan yang tertulis pada akun @smartraveller tersebut akan ditinjau ulang dalam waktu yang belum ditentukan.
Pemerintah Negara Kangguru itu pula berharap agar warga Australia dapat mempertimbangkan penggunaan maskapai lain.
"Arahan kepada pejabat untuk tidak melakukan perjalanan di Indonesia Lion Air termasuk anak perusahaannya - Batik Air; Wings Air; Lion Bizjet; Malindo Air & Thai Lion Air. Ini adalah ukuran sementara & subjek untuk ditinjau. Anda harus membuat keputusan sendiri tentang maskapai penerbangan," seperti yang tertulis dalam pernyataan itu.
Burung Besi tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin pagi, dengan manifest penumpang 188 orang terdiri dari 178 dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 Pilot, dan 5 FA.
Pesawat dengan nomor regitrasi PK-LQP dengan tipe pesawat Boeing 737 MAX 8 dan diterbangkan oleh pilot (Capt.) Bhavye Suneja, dengan kopilot Harvino.