TRIBUNNEWS.COM -- Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) meninggalkan duka mendalam bagi Husni Fadhil.
Husni Fadhil adalah kekasih Merry Yuliandika, pramugari Lion Air JT 610 yang bertugas saat kecelakaan nahas itu terjadi.
Mengetahui kabar jatuhnya Lion Air, Fadhil sempat ungkap rasa khawatirnya melalui unggahan stories.
"Sayang kamu pasti baik-baik saja, aku tunggu kamu landing di aceh sore nanti sayang, Allah bersama kita sayang,"
Dalam stories kedua, Fadhil terlihat mengunggah foto yang kekasih dengan tulisan doa agar Mery dan para penumpang lainnya dalam lindungan Tuhan.
Baca: Lakukan Proses Evakuasi Pesawat Lion Air JT610, Basarnas Kerahkan 47 Penyelam Khusus
"Ya Allah tidak yang tak mungkin atas semua kehendakmu ya Allah. Engkau maha segalanya ya Allah. Aku mohon kepadaMu ya Allah lindungi Mery beserta yang lain. Engkau maha agung ya Allah lindungi Mery dan yang lainnya. Hamba manusia lemah dan hanya kepadamu hamba memohon pertolongan ya Allah, Allah, Allah, Allah
Tak hanya itu, Fadhil juga mengunggah percakapan terakhirnya bersama sang kekasih pagi tadi.
Sebelum berangkat, Fadhil sempat menemani sang kekasih dalam perjalanan ke bandara melalui sambungan telepon.
"Sayang pagi tadi kita masih telponan dan vc, aku temenin kamu diperjalanan ke bandara, aku yakin kamu pasti kembali sayang, Allah melindungi kamu sayang," tulis Fadhil seraya mengunggah percakapan terakhir mereka.
Pagi ini (30/10/2019) Fadhil terbang ke Jakarta untuk mengetahui kabar terakhir kekasihnya.
Hal ini tampak dari unggahan instagram storie nya yang memperlihatkan tiket Garuda Indonesia ke Jakarta.
Seperti diketahui, nama Mery masuk dalam daftar pramugari yang bertugas bersama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Damayanti Simarmata dan Deny Maula.
Sebelumnya, Lion Air menyatakan, pesawatnya yang jatuh dalam penerbangan menuju Pangkalpinang, yaitu JT-610 dari Jakarta, laik operasi dan merupakan pesawat baru.
Pilot berikut kopilotnya pun sudah memiliki pengalaman terbang lebih dari ribuan jam terbang.
"Pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 ini buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan kepada Kompas.com, Senin (29/10/2018).
Setelah Lepas Landas Kapten atau pilot dalam penerbangan ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang dan kopilotnya memiliki pengalaman lebih dari 5.000 jam terbang.
Adapun pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pagi ini pukul 06.20 WIB.
Namun, 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5'49.052" E 107'06.628" atau di sekitar Karawang, Jawa Barat.
Danang mencatat, ada total 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 penumpang bayi dalam daftar penerbangan tersebut.
Adapun dari pramugari yang bertugas tercatat ada tiga yang sedang dalam pelatihan serta ada satu teknisi.
Terhadap kejadian ini, Lion Air menyatakan sangat prihatin dan mengupayakan yang terbaik untuk pencarian pesawat berikut para korban.
Lion Air juga membuka pusat pengaduan di nomor telepon 021-80820000 dan untuk informasi penumpang di nomor telepon 021-80820002.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Curhat Pilu Kekasih Pramugari Lion Air JT 610, Ini Percakapannya Sebelum Pesawat Hilang Kontak