TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan SAR Nasional ( Basarnas) berhasil mengevakuasi potongan tubuh dari korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Hingga Selasa (30/10/2018) pukul 12.00 WIB, Basarnas telah mengumpulkan 26 kantong jenazah.
"Sebanyak 24 kantong jenazah telah diserahkan ke DVI Polri. Dari pagi sampai siang, kami dapat dua kantong, saat ini posisi masih di atas kapal, salah satunya Kapal Baruna Jaya," ujar Direktur Basarnas Didi Hamzah dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa.
Adapun, 26 kantong jenazah tersebut belum terdapat tubuh korban secara utuh.
Namun, berisi potongan tubuh beberapa korban dalam satu kantong.
Baca: Pilot Lion Air JT 610 Berencana Pulang ke India Pada 5 November
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Berdasarkan keterangan pihak berwenang, pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 06.20 WIB.
Namun, tak lama kemudian pesawat hilang kontak.
Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB, namun tak ada kabar.
Badan SAR Nasional pun memastikan bahwa pesawat Boeing 737 Max 8 itu jatuh.
Pencarian dan upaya penyelamatan pun segera dilakukan oleh Basarnas.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.(Kompas.com/Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca Lion Air Jatuh, 26 Kantong Jenazah Dikirim ke DVI Polri"