TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga pilot Lion Air JT 610 Bhavye Suneja tak memberikan keterangan apa-apa saat meninggalkan posko trauma healing DVI Polri, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sama seperti ketika datang pada pukul 15.30 WIB, empat lelaki dewasa tersebut langsung bergegas pergi menuju arah luar rumah sakit.
Mereka keluar dari posko trauma healing sekira pulul 17.30 WIB.
Sorot sejumlah kamera tak mengindahkan langkah kaki keempatnya untuk tetap berjalan keluar.
"Ini keluarga pilot, datang ke sini untuk memberikan data. Beliau tidak bisa bahasa Inggris, hanya bisa bahasa India," kata Willy selaku staf Lion Air yang menemani keluarga Bhavye Suneja, Rabu (31/10/2018).
Baca: Seluruh Keluarga Korban Lion Air JT610 Sudah Melaporkan Diri
Sementara itu, lelaki tua berambut putih yang mengenakan kemeja biru muda tampak didampingi oleh lelaki lainnya yang berkaus abu-abu di samping kanannya dan lelaki berkemeja kotak-kotak di kirinya.
"Yang kemeja biru itu iya orangtua Bhavye Suneja," kata Willy lagi.
Willy mengatakan kedatangan keluarga, khususnya ayah dari Bhavye ke RS Polri yakni untuk tes DNA untuk proses identifikasi.
"Keperluan dari kepolisian, (juga) dari tim Basarnas," tambahnya.
Namun, Willy mengaku tidak bisa memberikan keterangan terlalu detail dan lebih menyerahkannya kepada humas RS Polri.
Seperti diketahui, Bhavye Suneja merupakan pilot pesawat Lion Air JT 610 yang mengalami kecelakaan pada Senin (29/10/2018) lalu di perairan Karawang.
Adapun copilot pesawat tersebut yakni Harvino dan enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.