Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi memastikan, obyek besar yang diduga badan utama pesawat Lion Air JT 610 tidak terbenam lumpur.
Syaugi mengatakan, obyek besar tersebut terdeteksi kemarin lewat alat bernama remotely operates vehicle (rov) milik empat kapal yang bertahan di perairan Tanjung Karawang.
Syaugi mengatakan, obyek besar yang diduga badan utama pesawat Lion Air JT 610 itu berada di dasar laut yang dipenuhi pasir.
"Tidak tertutup lumpur, di sana itu pasir. Beda dengan tempat lain, Tidak semuanya sama ada yang lumpur ada yang pasir," kata Syaugi kepada wartawan, Kamis (1/11/2018), di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca: Hari Keempat Pencarian Pesawat Lion Air JT 610, Perairan Karawang Cukup Tenang
Syaugi mengatakan, obyek besar tersebut terdeteksi kemarin lewat alat bernama remotely operates vehicle (rov) milik empat kapal yang bertahan di perairan Tanjung Karawang.
Begitu pula ping locator Kapal Baruna Jaya milik BPPT yang sempat mendeteksi bunyi diduga black box di kedalaman 32 meter lebih.
"(Benda yang ditemukan) tidak terlalu besar. Makanya kita ingin itu ada bagian body yang besar kemungkinan ini pasti ada, karena dengar ping tadi. Berarti black box ada di situ, berarti bagian besar masih ada di situ," jelas Syaugi.
Adapun hari ini, operasi SAR Lion Air JT 610 memasuki hari keempat, setelah pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) pagi.
Dalam operasi hari keempat ini, tim berfokus pada pencarian black box dan badan utama pesawat Lion Air JT 610.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kabasarnas: Benda Diduga Badan Lion Air PK-LPQ Tidak Terbenam Lumpur, Tapi di Atas Pasir Dasar Laut