TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air PK-LQP yang kecelakaan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat telah tiba di laboratorium pusat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018) malam.
KNKT pun akan langsung melakukan proses pemindahan data atau mengunduh data yang akan dilanjutkan dengan proses investigasi dan verifikasi data.
Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo memastikan seluruh proses penyelidikan akan dilakukan di Indonesia tepatnya di laboratorium KNKT.
"Akan diunduh di KNKT di laboratorium kita pendahulu kami sudah bersusah payah membuat laboratorium kita akan memanfaatkan semaksimal mungkin," ungkap Ony saat menggelar konferensi pers di gedung KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
KNKT akan mengoptimalkan alat yang ada dan bila mengalami kesulitan akan bekerjasama dengan beberapa pihak seperti bantuan dari Amerika atau Boeing yang merupakan produsen dari pesawat Boeing 738-8 MAX.
Sementara itu black box yang ditemukan oleh tim Basarnas pada Senin (1/12/2018) pagi tadi belum seutuhnya lengkap, masih ada satu bagian yang harus dicari lagi.
Adapun black box berisi dua bagian yakni perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) dan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).
Pihak KNKT pun masih belum bisa memastikan apakah bagian yang ditemui tersebut adalah FDR atau CVR.
"Belum bisa memastikan, Jadi kita belum tahu apa yang kita dapatkan ini apakah FDR ataupun CVR. Kita akan periksa dulu verifikasi masih banyak cara kami punya caranya percayakan kepada kami," pungkas Ony.