News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Lion Air Jatuh

Tim DVI Kembali Berhasil Identifikasi Tiga Korban Lion Air

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Disaster Victim Identification bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tiga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tiga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.

Adapun identifikasi bagian tubuh korban setelah melalui sidang rekonsiliasi pada pukul 16.00 WIB antara tim postmortem dan antemortem.

"Pada hari ini alhamdulillah ada 3 body part (bagian tubuh) yang diidentifikasi oleh tim postmortem dan antemortem," ujar Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol. Musyafak di Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).

Musyafak pun menjelaskan ketiga bagian tubuh korban Lion Air PK-LQP yang teridentifikasi tersebut.

Baca: Taufik Kurniawan Ditahan KPK, PAN Bersikap: Nonaktifkan dari DPP Hingga PAW dari DPR

1. Candra Kirana (laki-laki/29 tahun)

Musyafak menjelaskan korban atas nama Candra Kirana teridentifikasi dengan nomor postmortem 008 dari kantong jenazah dvi 002/lion tj.priok/002a dan nomor antemortem 023.

Bagian tubuh korban, dikatakan Musyafak, teridentifikasi setelah ada data postmortem berupa sepatu putih di sebelah kanan kaki korban.

"Setelah dicocokkan dengan foto dari CCTV dan foto saat korban di Bali, benar bahwa bagian tubuh tersebut persis teridentifikasi atas nama dengan data post," kata Musyafak.

Candra Kirana sendiri beralamat di Pasar Bhayangkara, RT 003 RW 08, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.

2. Monni (perempuan/41 tahun)

Bagian tubuh korban yang kedua, dikatakan Musyafak, teridentifikasi setelah ada data postmortem berupa tato bergambar bunga di punggung sebelah kanan bagian tubuh korban.

Adapun nomor postmortem korban yakni 00/liontanjungpriok/006e dan nomor antemortem 180.

"Awalnya ada data antemortem yang dipending kemudian kami kejar. Kami ketemu dengan yang membuat tato dan sudah teridentifikasi," ujarnya

Monni beralamat di Jalan Kartini Nomor 7, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

3. Hizkia Jorry Saroimsong (laki-laki/23 tahun)

Kepala Pusat Inafis Brigjen Pol Hudi Suryanto menjelaskan korban atas Hizkia Jorry Saroimsong berhasil diidentifikasi setelah melalui proses pencocokkan sidik jari dengan alat milik Inafis.

Meski jari pada bagian tubuh korban hanya tersisa jempol, telunjuk, dan kelingking, Hudi mengatakan korban berhasil teridentifikasi berkat dua alat dari Inafis yang sudah sesuai standar internasional.

"Jika sidik jari diletakkan di kedua alat ini, otomatis langsung terekam ke data E-KTP yang ada di Disdukcapil," kata Hudi.

Setelah dites, Hudi mengatakan ada 14 titik persamaan antara sidik jari di bagian tubuh korban dengan data di E-KTP, di mana itu sudah melebihi keharusan 12 titik persamaan.

Hizkia Jorry Saroimsong, dikatakan Hudi, juga terdaftar di manifes dengan nomor 140 atas nama HI Jorry Saroimsong, dengan nomor postmortem 00/liontanjungpriok/006a dan nomor antemortem 192.

Hizkia beralamat di Jalan Kramat 5 nomor 50, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini