TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hizkia Jorry Saroinsong (23) merupakan satu dari tiga korban Lion Air PK-LQP yang telah teridentifikasi oleh Tim DVI dan Inafis Mabes Polri pada Jumat (2/11/2018).
Seraya mengulurkan tangan dan menyalami tamu yang masuk, paman mendiang Hizkia, Franky, mengingat kembali mendiang keponakannya tersebut.
Dalam ingatannya dan juga kedekatannya tentang Hizkia Jorry Saroinsong, Franky berujar bahwa mendiang keponakannya itu merupakan sosok yang mudah bergaul dan mandiri.
"Tahu (Hizkia ada di pesawat itu), saya tahu. Pas dibilang pesawat itu, saya sontak langsung bilang oh Tuhan Yesus!" ungkapnya di rumah duka RS PGI Cikini, Sabtu (3/11/2018).
Hizkia Jorry Saroinsong diketahui Franky berangkat ke Pangkalpinang untuk melakukan dinas kantor.
Menurut Franky, Hizkia sendiri memang sering kali mendapatkan perjalanan dinas keluar kota.
"Dia selalu ditugaskan ke luar kota dan sampai lupa sama skripsi," katanya.
Baca: Pengamat: Jangan Buat yang Aneh-aneh, Jalankan Saja Regulasi yang Sudah Oke
Hizkia sendiri merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dan tinggal di Jakarta bersama keluarganya.
Hingga pukul 12.30 WIB, orang tua Hizkia sudah terlihat di rumah duka, dan selama dua hari ke depan dilangsungkan proses kebaktian sebelum jenazah dikuburkan.
Rencananya, dikatakan paman Hizkia, lainnya Bina (50), jenazah akan dimakamkan esok lusa di Jakarta.
"Dikubur hari Senin. Kemungkinan di Menteng Pulo area Kristiani," kata Bina.
Selain Hizkia, jenazah lain yang berhasil diidentifikasi tim DVI dan Inafis Mabes Polri pada Jumat yaitu Chandra Kirana (29) dan Monni (41), setelah sebelumnya Jannatun Cynthia Dewi (24) teridentifikasi sebagai korban pertama Lion Air PK-LQP.
Hingga saat ini, sudah ada 4 jenazah yang teridentifikasi dari 189 korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.