Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima Belas penyelam terbaik pencari korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP diberikan semacam terapi oleh pihak RS Polri.
Diterangkan Kepala RS Polri, Said Sukanto Musyafak, Terapi Hiperbarik merupakan terapi pengobatan dan kesehatan yang menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara 1,3-6 atmosfer (ata) di dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) alias hyperbaric chamber.
Tujuan terapi tersebut, lanjut Said, guna menetralisir nitrogen-nitrogen yang ada di dalam tubuh. Sehingga kadar nitrogen bisa normal kembali.
"Tahap pertama, 15 penyelam akan diberi Terapi Hiperbarik. Setiap dua setengah jam ruangan hiperbarik (chamber) bisa menangani lima penyelam," ujar Said di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).
"15 orang hari ini dihiperbarik, dan setiap hari bergantian," sambungnya.
Baca: Antar Jenazah Sang Suami ke Makam, Istri Penyelam yang Evakuasi Lion Air Kuatkan Mertuanya
Sebelumnya, Kasubdit Patwal Air, Polairud Mabes Polri, Kombes Pol Makhruzi Rahmat, menyatakan para penyelam dapat menyelam di kedalaman hingga 31-32 meter.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
"Kalau kita terlalu lama di kedalaman 32 meter itu kita akan keracunan nitrogen dalam tubuh. Paling lama kita hanya bisa punya waktu lima menit, yang kemudian segera naik lima meter untuk safety stock," katanya.