TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga, kerabat dan teman dekat mengantar jenazah Syachrul Anto (48) ke tempat peristirahatan terakhir, Sabtu (3/11/2018).
Syachrul Anto merupakan relawan penyelam yang ikut proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Syachrul Anto gugur saat menjalankan misi kemanusiaan.
Isak tangis mewarnai pemakaman Syachrul Anto di Pemakaman Islam Bendul Merisi Surabaya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka di Bendul Merisi Gang VIII no 41 Wonocolo Surabaya.
Istri Syachrul Anto, Lyan Kurniawati tampak lemas terdiam menyaksikan pemakaman suaminya.
Sesekali ia berusaha tegar sembari menggandeng mertuanya.
Baca: Ini Pesan yang Dikirim Penyelam JT 610 kepada Istri Sebelum Gugur
"Sabar Bu, sabar. Kita pasti kuat," kata Lyan menenangkan ibu mertuanya, Sabtu (3/11/2018).
Setelah proses pemakaman Syachrul Anto, Lyan masih berusaha tegar meskipun raut wajahnya tak bisa menutupi kesedihannya.
Wajah Lyan masih terlihat sembap setelah menangis.
"Saya masih bersyukur jasad suami saya masih utuh. Saya tidak bisa membayangkan keluarga korban (Lion Air JT-610)," kata Lyan.
Baca: TERPOPULER: Maia Estianty Unggah Kalimat Kehidupan Usai Ahmad Dhani Pamer Foto Bareng Mulan
Perjalanan Syachrul Anto menjadi relawan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 setelah pulang dari pergi haji dan pulang ke Makassar.
Syachrul Anto kemudian berangkat ke Palu selama satu pekan.
Setelah dari Palu dengan misi kemanusiaan, Syachrul Anto pergi ke Yogyakarta bersama keluarganya.
Baca: Video Penyelam Syachrul Anto Sesaat sebelum Dinyatakan Meninggal dalam Pencarian Lion Air JT 610
Namun sesampainya di Yogyakarta, ia kembali berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan relawan asal Makassar.
Namun, kegiatannya menjadi relawan harus terhenti setelah dirinya diketahui meninggal saat proses pencarian korban jatuhnya pesawat pesawat Lion Air JT-610. (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)