Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isak tangis dan banjir mata mewarnai prosesi serah terima 13 jenazah korban kecelakaan tragis pesawat Lion Air PK-LQP kepada keluarga korban di halaman depan ruang Instalasi Kedokteran Forensik Pusdokkes Polri, Senin (5/11/2018) malam.
Pukul 21.30 WIB, 13 peti jenazah yang berhasil diidentifikasi tim DVI dan Inafia Polri dikeluarkan dari ruang instalasi forensik menuju sebuah area khusus yang beratapkan tenda berawarna putih.
"Bismillah, innalillahiwainnailaihirojiun. Kami dari tim DVI Polri telah melakukan semaksimal mungkin dan inilah tugas kami yang terbaik, berhasil mengidentifikasi 13 korban Lion Air JT-610," ujar Kepala Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo, Senin (5/11/2018).
Sejumlah perwakilan keluarga korban Lion Air duduk tak jauh dari peti jenazah ditempatkan.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
"Saya serahkan secara simbolis berupa surat kematian kepada perwakilan Lion Air untuk diserahkan kepada pihak keluarga korban," tambahnya.
Saat satu per satu dari nama korban dipanggil dan keluarga menerima berkas-berkas surat kematian, tampak wajah-wajah sedih mendekati peti jenazah dan sesekali menciumi ujung peti tersebut.
Baca: Keluarga Korban Sebut Manajemen Lion Air Tak Punya Empati, Rusdi Kirana Diminta Berdiri
Salah satunya keluarga dari korban atas nama Muhammad Rapi Andrian.
Seorang lelaki berpeci hitam yang merupakan orangtua dari Muhammad Rapi, berjalan mendekati peti jenazah anaknya, dan lelaki itu membungkuk seraya memegang map merah dari berkas kematian anaknya.
Baca: Tim DVI Sulit Identifikasi Korban Lion Air PK-LQP karena Tak Temukan Gigi dari 105 Kantong Jenazah
Ada pula keluarga dari Eryanto, di mana salah seorang anggota keluarganya tampak mencium peti jenazah dan membaca doa dengan suara rendah.
Sejumlah tim pendamping atau psikolog tampak menenangkan keluarga korban yang masih terisak.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
"Jika ada keluarga yang ingin menitipkan jenazah, kami fasilitasi dan sediakan tempat untuk dimasukkan ke instalansi forensik. Begitu juga jika ada yang langsung ingin mengirim ke kediaman, kamu juga fasilitas," kata Kabag Infodok Divisi Humas Polri, Kombes Pol Sulistyo Pudjo.
Adapun ke-13 korban yang sudah diidentifikasi yakni sebagai berikut:
1. Reni Aryanti, perempuan, 51 tahun, berhasul diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
2. Muhammad Rapi Andrian, laki-laki, 24 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
3. Eryanto, laki-laki 41 tahun, berhasil diidentufikasi melalui pemeriksaan DNA
4. Vera Junita, perempuan 22 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
6. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
7. Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
8. Petrous Rudolf Sayers, laki-laki 58 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
9. Eka Suganda, laki-laki 49 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
10. Niar R Soegiyono, perempuan 39, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
12. Hendra, laki-laki, 39 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
13. Mito, laki-laki 37 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari (anggota kepolisian berdinas di Bangka Belitung)