Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menjelaskan tantangan yang ada saat ini untuk bisa menuju Indonesia Emas 2045.
Dia mengatakan menuju 100 tahun Indonesia pada 2045 nanti, Indonesia memiliki tantangan yakni permasalahan moral dan kesetiaan terhadap bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam pidato sambutan seminar "Indonesia Emas 2045" di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2018).
"Persoalannya apa? Saudara kita itu mempunyai peroblem moral, kesetiaan kepada Republik itu kadang kala kalah terhadap ketamakan pribadi," ujar Mahfud.
Sebagai orang yang ahli di bidang hukum, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu memberikan contoh di bidang hukum.
Baca: Beredar Video Viral Sriwijaya Air Angkut 3 Ton Durian dari Bengkulu, Begini Klarifikasi Perusahaan
Dia menyinggung tidak adanya peraturan yang melindungi kepentingan bangsa. Hal itu dibuktikan, kata Mahfud, banyaknya pompa bensin asal luar negeri.
"Kalau saudara jalan ada pompa bensin Petronas, tapi saudara jangan pikir pergi ke Malaysia ada Pertamina," katanya.
"Yang terjadi adalah kalau orang-orang Malaysia berinvestasi di Indonesia syaratnya ringan sekali, mudah masuk tapi kalau saudara mau investasi buka pompa bensin Pertamina 5, 1 pom itu saudara harus membangun sebuah kilang yang beroperasi dan produktif sepuluh tahun, di sini enggak," imbuhnya.
Baca: Djoko Santoso: Keputusan Boikot Metro TV oleh BPN Prabowo-Sandi Tanggung Jawa Saya
Walaupun sama-sama menganut peraturan WTO agreement, menurut Mahfud, yang membedakan antara Malaysia dan Indonesia yakni tidak adanya undang-undang perlindungan kepentingan bangsa.
"Tetapi kenapa Malaysia tidak membuka? Karena Malaysia juga menggunakan undang-undang atau agreement yang sama tetapi memakai di situ ada perlindungan kepentingan bangsa," jelasnya.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
"Nah Indonesia tidak memakai asas perlindungan kepentingan bangsa Malaysia pake sehingga orang sini masuk ke sana (Malaysia) susah, orang sana masuk ke sini mudah," pungkasnya.
Seminar "Indonesia Emas 2045" di Universitas Al Azhar membedah peluang emas generasi muda atau para millennial menyongsong 100 tahun Indonesia.
Dalam seminar tersebut, hadir menjadi pembicara Putri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid, aktor Reza Rahadian dan digitalpreneur Prasetyo Andi Wicaksono.