News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Lion Air Jatuh

Ada Oknum Mengaku Tim DVI Polri Telpon Keluarga Korban Lion Air PK-LQP

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Rumah Sakit RS Polri Said Sukanto Brigjen Pol dr Musyafak dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Senin (5/11/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, ada oknum yang menelpon dengan memaksa.

Selama sebelas hari, tim DVI Polri melakukan proses identifikasi korban Lion Air nomor penerbangan JT610, laporan tersebut baru diterima, Kamis (8/11/2018).

Baca: Daftar 20 Nama Korban Pesawat Lion Air PK-LQP yang Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri Hari Ini

"Perlu saya sampaikan kalau tidak dari nomor yang kami sampaikan di sini berarti itu dari oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Musyafak di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Musyafak mengatakan, ia belum bisa memberikan informasi mengenai jumlah keluarga korban yang telah melapor tersebut.

Ia juga belum bisa memastikan apakah ada unsur penipuan terkait hal tersebut.

"Ada info dari pihak keluarga katanya ditelpon-telpon. Diminta duitnya atau tidak, saya belum tahu. Memang ada yang memaksa dan sebagainya," kata Musyafak.

Baca: Alasan Kepala Basarnas Muhammad Syaugi Menangis di Depan Keluarga Korban Lion Air JT610

Ia pun memberikan nomor call center Tim DVI Polri yang bisa dihubungi keluarga.

Berikut nomor resmi Tim DVI Polri yang dapat dihubungi keluarga korban;

Nomor Whats App: 0821 2568 7642

Ponsel: 0812 1179 0961/0878 8871 9805

Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri, Kombes Pol Sulistyo Pudjo mengatakan, pihaknya akan mendalami laporan tersebut.

Ia mengatakan, jika memang ada indikasi tindak pidana dalam laporan tersebut maka akan segera dilakukan tindakan tegas.

"Kalau memang ada indikasi pidana nanti juga akan kita tindak. Semoga tidak ada," kata Pudjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini