TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS), Sugito Atmo Prawiro angkat bicara soal pemeriksaan Rizieq Shihab oleh kepolisian Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan Sugito Atmo Prawiro saat menjadi narasumber dalam program 'Apa Kabar Indonesia Pagi' tvOne, Kamis (8/11/2018).
Sugito Atmo Prawiro menyebut, Rizieq Shihab diminta keterangan untuk klarifikasi karena adanya bendera hitam yang terpasang di belakang rumah HRS.
HRS, kata Sugito, mengaku tidak tahu menahu terkait pemasangan bendera yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding rumahnya.
"Sebenarnya beliau diminta keterangan untuk klarifikasi karena adanya bendera tauhid yang ada di belakang rumahnya. Habib sendiri tidak tahu menahu," ujar Sugito.
Lebih lanjut, Sugito menjelaskan ada kejanggalan yang terjadi saat adanya bendera hitam itu.
Dirinya mengatakan, CCTV yang terpasang di bagian belakang rumah HRS tiba-tiba hilang pada 4 November 2018 sore hari.
"Sebenarnya pada tanggal 4 sore, CCTV yang biasanya berfungsi secara baik, tiba-tiba hilang,"
"Tanggal 5 pagi ada informasi bahwa ada bendera tauhid di belakang rumahnya. Habib Rizieq pada saat itu tidak tahu tapi tiba-tiba heboh viral di indonesia, dan orang semua menanggapi,"
"Sampai Habib Rizieq, 'loh ini ada apa? kok rame?' itu komunikasi antara beberapa yang intens komunikasi dengan Habib Rizieq," jelas Sugito.