TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dikenal sebagai produsen tekstil dan pemasok seragam militer di dunia mendukung pameran pertahanan Indo Defence 2018.
Perusahaan yang berdiri sejak 1966 ini akan berpartisipasi dalam setiap acara yang digelar dua tahun sekali ini.
General Manager Uniform Division PT Sritex Torang Siburian menjelaskan, dalam gelaran ini pihaknya memamerkan seragam pemadam kebakaran saat ini hanya bisa menahan suhu panas hingga 300- 500 derajat celsius.
Namun, baju pemadam kebakaran terbaru milik Sritex bisa menahan panas sampai 700 derajat celsius.
Bahan yang digunakan untuk seragam baru milik Sritex ini terdiri dari tiga lapis yaitu terdiri dari nomex, gore tax airlock dan polybenzimidazole (PBI).
Semua serat PBI dibuat di Amerika, sejak saat PBI diperkenalkan ke Nasa untuk misi Apollo pada akhir 1960-an, kain ini dianggap sebagai perlindungan terbaik yang tersedia untuk aplikasi panas dengan suhu tinggi.
Hingga saat ini pemakaian untuk seragam pemadam kebakaran ini sudah digunakan untuk pemadam kebakaran di Hongkong dan Singapura.
Menurutnya, Sritex pada tahun depan akan fokus untuk memperluas pasar ke beberapa negara lainnya seperti Thailand, Filipina, Indoensia dan kawasan negara di Asia Tenggara.
Indo Defence 2018 Expo & Forum merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional.
Baca: DPR Sarankan Ada Audit Sistem Pendidikan Nasional
Acara ini digelar dua tahun sekali oleh Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan PT Napindo Media Ashatama. Tahun ini merupakan kali kedelapan cara tersebut digelar.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan ajang ini tak hanya wadah promosi. Untuk pertama kalinya, acara ini akan menghadirkan forum bisnis.
"Untuk mempertemukan pembeli dengan pelaku industri dalam negeri," katanya.