TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Kunto Adi Wibowo yang juga akademisi Universitas Padjadjaran, dipercaya WhatsApp untuk meneliti hoaks saat kampanye pemilu di Indonesia.
"Kami akan menggali bagaimana tim pemenangan dalam kampanye politik berstrategi dalam memanfaatkan dan menanggulangi misinformasi atau disinformasi, serta bagaimana pemilih mempersepsi strategi yang melibatkan misinformasi tersebut," ujar Kunto memberikan keterangan tertulisnya, Selasa (13/11/2018).
Tim ini akan meneliti topik tentang misinformasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kampanye politik di Indonesia selama masa kampanye pemilu 2019.
Lebih lanjut, Kunto menegaskan hasil penelitian ini akan berguna dalam membuat strategi pendidikan bagi pemilih dalam menghadapi misinformasi yang senantiasa menjadi momok di setiap pemilu di Indonesia sejak 2014.
Hasil penelitian ini juga akan bergabun dalam menyusun regulasi yang membatasi eksploitasi misinformasi atau disinformasi oleh tim kampanye.
WhatsApp dalam siaran pers nya menggaris-bawahi ancaman misinformasi terhadap proses demokrasi dalam skala global.
"Oleh karena itu penelitian independen seperti yang dilakukan oleh Kunto akan memberikan kontribusi yang bermakna dalam membangun WhatsApp di masa mendatang," pesan tertulis Mrinalini Rao, kepala tim riset WhatsApp dari Amerika Serikat.
Atas hal itu, pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyampaikan selamat dan berkomitmen mendukung penelitian Kunto yang akan dibantu oleh KedaiKOPI dalam pelaksanaannya.
"Masalah hoaks adalah ancaman persatuan yang serius, segala upaya untuk menanggulanginya harus ditempuh dan KedaiKOPI akan mendukung penuh upaya-upaya tersebut," ujar Hendri.
Selanjutnya, Hendri mengaku bangga peneliti KedaiKOPI dipercaya oleh institusi internasional sekaliber WhatsApp untuk melakukan penelitian di bidang keahlian KedaiKOPI. (*)