TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai, pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Bekasi dipastikan memiliki kendali diri yang kuat.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive, satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi.
Keluarga yang berisikan empat orang tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Selasa (13/1/2018) dini hari.
Empat anggota keluarga yang menjadi korban tersebut bernama Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.
Terkait hal itu, Reza menduga pelaku memiliki modus atau cara berbeda dalam menghabisi empat korban dalam satu keluarga tersebut.
Korban bernama Diperum Nainggolan dan Maya diketahui memiliki luka dengan senjata tajam, sedangkan kedua anaknya dihabisi dengan tangan kosong.
"Perbedaan modus ini menandakan ada kendali diri yang kuat pada diri pelaku. Korban kanak-kanak boleh jadi adalah collateral damage, yakni mereka berada di waktu yang salah dan tempat yang salah," Reza, Selasa (13/11/2018) seperti dikutip dari Warta Kota.
"Kedua anak itu dihabisi bukan karena sasaran pelaku, melainkan karena menyaksikan kejadian," katanya lagi.
Lebih lanjut, Reza mengatakan dari awal pemberitaan, polisi menduga pembunuhan satu keluarga tidak dilatarbelakangi oleh motif ekonomi.
Hal itu ditunjukkan dengan tidak ada barang berharga yang hilang dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).