Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan tanggapan terkait pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD yang baru.
"Kalau dia (Andika Perkasa) dekat dengan mantan kepala BIN, dia langsung tidak boleh, berarti kita diskriminasi kan. Sedangkan anda mengatakan jangan diskriminasi, mau anaknya kah, mau kawannya atau familinya," kata Jusuf Kalla yang ditemui di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).
Baca: Dirumorkan Terlibat Pembunuhan Aktivis, KSAD Andika Perkasa: Enggak Ada yang Perlu Saya Khawatirkan
Diketahui, Andika Perkasa merupakan menantu A. M. Hendropriyono, mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
PKPI sendiri adalah salah satu partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019. Hendropriyono sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Jusuf Kalla mengatakan, Presiden Jokowi memiliki alasan tertentu atas pengangkatan tersebut, yakni melihat pengalaman Andika Perkasa dibeberapa tempat tugas sebelumnya.
"Kalau nanti lain kali ada famili saya yang jadi pejabat itu kan diskriminasi ke saya kan. Seperti yang dijelaskan presiden (Jokowi) penugasan Andika Perkasa ini kan sudah luas sekali. Sudah melampaui semua penilaian yang dibutuhkan sebagai seorang KSAD. Jadi itu pilihan-pilihan yang baik," jelas dia.
Baca: Mengenal KSAD Andika Perkasa, Menantu Hendropriyono yang Jadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat
Andika Perkasa dilantik di Istana Negara, pada Kamis (22/11/2018) kemarin. Andika menggantikan Jenderal Mulyono yang memasuki masa pensiun pada Januari 2019.
Sebelum diangkat sebagai KSAD, Andika menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.