News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI Amankan Bom Sisa Perang di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu (Yonif Para Raider 328/Dirgahayu) yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini, berhasil mengamankan sebuah bom dengan panjang kurang lebih 125 cm dan berdiameter 50 cm di perkampungan Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Rabu (21/11/2018).

Penemuan bom tersebut bermula saat seorang warga beranama Jacob Mallao (69) dari Kampung Skouw Mabo yang berada di perbatasan Indonesia-Papua Nugini sedang menggali lubang untuk membuat tempat sampah di sekitar rumahnya.

Namun, pada saat kedalaman mencapai 50 cm, tiba-tiba melihat sebuah benda mencurigakan seperti bom.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan oleh Jacob Mallao kepada Komandan Pos Ramil Muara Tami Lettu Inf Rakhmanto Adhy.

Selanjutnya, Rakhmanto Aldhy beserta anggota langsung ke tempat penemuan bom dan mengamankan lokasi sekitar dikarenakan temuan bom tersebut berada di sekitar rumah warga.

Saat ini, bom tersebut telah diamankan oleh Pos Ramil Muara Tami, Jayapura.

Menurut Komandan Satgas Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Mayor Inf Erwin Iswari, bahwa bom tersebut diperkirakan merupakan peninggalan sisa perang zaman dahulu yang sudah lama sekali terkubur.

“Hal ini sangat berbahaya mengingat besarnya ukuran bom tersebut danberada ditengah-tengah rumah penduduk,” ucap Erwin Iswari dalam keterangan tertulis, Kamis (22/11/2018).

“Kami tidak mengetahui apakah bom tersebut masih aktif atau tidak, tapi tindakan pertama adalah untuk mengamankan bom tersebut menjauh dari warga,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini