Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai pernyataan peneliti FORMAPPI, I Made Leo Wiratma yang mengatakan DPR adalah lembaga birokratis adalah tidak sepenuhnya tepat.
Bamsoet, sapaan akrabnya, mengatakan kehadiran aplikasi DPR NOW menunjukkan DPR adalah lembaga yang terbuka.
"Terkait penilaian FORMAPPI bahwa DPR RI kini menjadi lembaga birokratis, tidak sepenuhnya tepat. Kehadiran aplikasi DPR NOW yang bisa di download oleh setiap orang di smartphone-nya, justru membuat DPR RI menjadi lembaga yang terbuka," ujar Bamsoet melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).
"DPR saat ini justru seperti memasang CCTV raksasa agar rakyat bisa memantau dan mengakses setiap kegiatan kedewanan dari mulai Komisi I hingga Komisi XI plus alat kelengkapan dewan lainnya. Rakyat juga bisa langsung menuliskan kritik, saran, maupun apresiasi dan aspirasinya melalui aplikasi DPR NOW," imbuhnya.
Selain itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI itu tengah berupaya agar berbagai hambatan yang terjadi dalam proses meningkatkan kinerja kedewanan bisa selalu diselesaikan secara tepat dan cepat.
Baik itu melalui pertemuan formal maupun informal antara wakil pemerintah dan komisi terkait.
Baca: Kritikan FORMAPPI, Bamsoet: Itu Bagian Rasa Cinta Masyarakat terhadap DPR
"Misalnya seperti yang terjadi dalam pembahasan RUU Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme yang sudah terlalu lama tidak menemui titik temu. Hanya dalam waktu sekitar dua minggu, DPR RI bisa mencari titik temu dengan pemerintah maupun Kepolisian dan TNI," ucap Bamsoet.
"Setiap pekan di hari Selasa atau hari lain yang ditentukan, Pimpinan DPR selalu bertemu pimpinan Fraksi maupun pimpinan Komisi serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk membahas berbagai hambatan dan masalah yang ada disetiap komisi dan AKD secara informal," terang Bamsoet.
Legislator Partai Golkar itu menegaskan DPR juga semakin terbuka dan siapapun bisa datang ke DPR RI kapanpun mereka mau, tanpa ada yang menghalangi.
Anggota dewan juga bisa ditemui dengan mudah tanpa adanya keprotokoleran yang kaku dan ketat seperti yang terjadi di negara-negara lain.
"Walau masa tugas periode kami kurang dari satu tahun lagi, namun percayalah kami tidak akan pernah berhenti untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Harapan saya kepada FORMAPPI, jangan pernah lelah untuk terus kritik kami. Karena kritik bagi kami adalah vitamin," pungkas Bamsoet.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) mengggelar konferensi pers terkait evaluasi kinerja DPR selama Masa Sidang I Tahun Sidang 2018-2019.
Peneliti FORMAPPI, I Made Leo Wiratma mengatakan kini DPR menjadi lembaga yang sangat birokratis dan sulit untuk diubah.
"Meskipun pimpinan berganti dan berbagai upaya yang terakhir ingin membentuk parlemen modern tetapi ternyata pergantian pimpinan DPR tidak membawa efek. Dan kita melihat lembaga DPR semakin menjadi lembaga yang sangat birokratis, terdiri dari birokrat-birokrat bukan politisi sehingga untuk mengubahnya pun sulit, sangat sulit sebagaimana kalau kita mengubah birokrasi itu sangat sulit," ujar Made di Kantor FORMAPPI, Jl Matraman Raya no 32B, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018).