TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai mengantar Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf masuk ke dalam mobil tahanan, putra sulung Irwandi, Teguh Agam Meutuah, menyampaikan harapannya.
Dengan tenang, Teguh mengatakan kalau ia berharap agar proses hukum yang membelit ayahnya bisa berjalan adil.
Hal itu diungkapkan Teguh di basement Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Senin (26/11/2018).
"Harapannya, proses ini berjalan dengan adil, dengan terbuka, dan yang terselubung-terselubung ini bisa diungkap," kata Teguh.
Sebagai keluarga dan orang dekat yang sudah mendampingi Irwandi dalam menghadapi kasus hukumnya, teguh merasa ada hal-hal yang menyelubungi perkara hukum Irwandi.
"Ada beberapa hal, mungkin banyak hal yang indikasinya itu menyelubungi kasus ini. Ini cuma bungkusnya saja. Setelahnya kita harapkan di sini untuk terbuka," kata Teguh.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah ayahnya pernah menceritakan langsung padanya tentang hal-hal terselubung tersebut, Teguh mengatakan hal-hal itu tidak perlu diceritakan jika masyarakat mau merangkai kasus ayahnya dengan logika yang baik.
Ia juga merasakan ada hal-hal yang aneh terkait kasus hukum ayahnya.
Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut tentang hal-hal terselubung atau hal aneh yang ia rasakan.
"Sebenarnya nggak perlu diceritakan kalau kita mau merangkai kasus ini dengan logika yang baik aja kita tahu kok. Ada yang aneh, banyak yang aneh. Tapi ya kita coba lewatinnya dengan jalan yang legal," kata Teguh tenang.
Untuk itu, Teguh mengatakan keluarga tetap akan mengikuti proses hukumnya agar memahami persolan seterang-terangnya.
"Yang kita tuntut sebagai keluarga terdakwa, yaitu keadilannya. Kita ingin melewati itu dengan cara hukum dengan cara normal formal," kata Teguh.
Teguh pun meminta doa kepada masyarakat Aceh untuk ayahnya dan kebaikan bagi Aceh sendiri
"Mohon doanya bagi setiap orang yang berasal dari Aceh, mohon doanya untuk yang terbaik bagi Aceh juga," kata Teguh.