TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Jokowi menegaskan, pembangunan jalan Trans Papua tetap dilaksanakan pasca pembantaian terhadap pekerja di Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Sabtu (1/12/2018).
Hal itu disampaikan Jokowi saat Konferensi Pers di Istana Negara, Rabu (5/12/2018).
Jokowi mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan duka cita atas gugurnya para pahlawan pembangun jalan di Papua tersebut.
"Saya atas nama rakyat, bangsa dan negara menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan," katanya, dilansir TribunnewsBogor.com pada siaran pers yang disiarkan di televisi.
Selain itu, kata Jokowi, dirinya juga telah memerintahakan jajarannya untu menangkap pelaku.
Menurut Jokowi, pembantaian yang dilakukan oleh KKB itu merupakan tindakan yang biadab.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut," kata Jokowi lagi.
Selain itu, kata Jokowi, dirinya juga telah memerintahakan jajarannya untu menangkap pelaku.
Menurut Jokowi, pembantaian yang dilakukan oleh KKB itu merupakan tindakan yang biadab.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut," kata Jokowi lagi.
• Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja di Papua, Pura-pura Mati Saat Ditembaki dan Jalan 2 Jam
• Ketua DPD RI: Jangan Anggap Sepele Kasus Penembakan di Kabupaten Nduga
Presiden Jokowi juga tak akan membiarkan kelompok kriminal di mana pun bisa bebas berkeliaran.
"Saya tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di Tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," tandasnya.
Ia juga memastikan bahwa semangat bangsa untuk mewujudkan keadilan tidak akan surut akibat kejadian tersebut.
"Kita juga tidak akan pernah takut dan ini malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita untuk membangun Tanah Papua," tambahnya.
• 31 Pekerja Dibunuh di Nduga Papua, Menhan : Tak Ada Negosiasi