Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) M Ridwan menjelaskan sedikit kisah pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018.
Menurutnya sejak awal pelaksanaan penerimaan, sejumlah pihak maupun masyarakat, meragukan pelaksanaan penerimaan bebas KKN.
Pria berkaca mata ini mengatakan, sejumlah kolega termasuk anak pejabat dilingkup kementerian maupun pemda tak lolos saat Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Baca: KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Suap Proyek Jalan di Bengkalis
"Anaknya Deputi PMK bidang Pembinaan Kepegawaian, itu gak masuk (lolos tes), anaknya Pak Sesmen Kemenpan RB, anaknya Kanreg Bandung, juga enggak masuk, ya sudah biarin, mau gimana, memang gak masuk," ujar M Ridwan di kantor BKN, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (5/12/2018).
Sementara, untuk penerimaan lingkup Pemerintah Daerah atau Pemda, ia mencontohkan, kabupaten Sumenep, dimana anak bupati Sumenep, anaknya inspektorat, keponakan orang BKN, anaknya Sekda Sumenep pun turut gagal lolos tes CPNS.
Baca: Kepala BKN Sebut Menjadi PNS Itu Berat
Ia pun menyebut, penyelenggaran penerimaan bebas dan bersih dari KKN.
Bahkan, dirinya harus mem-block sejumlah nomor di ponsel yang dirasanya cukup mengganggu proses pelaksanaan tes CPNS 2018.
"Iya (murni bebas KKN) kalau saya bilang 102 (persen) enggak ada kan (lebih 100 persen). Meskipun telepon-telepon, mau sms, yang nomornya baru-baru banyak lagi ada yang saya block. Macam-macam. Ada yang ngakunya wartawan ternyata peserta," ujarnya.
Sebelumnya, BKN merilis jumlah akun pelamar di situsweb sscn.bkn.go.id tercatat sebanyak 4.436.694 akun.
Baca: Zumi Zola Masih Harus Jalani Perawatan Penyakit Diabetes dan Ginjal Jelang Hadapi Sidang Vonis
Jumlah ini di bawah target yang diharapkan sebelumnya sekitar 6 juta sampai 8 juta.
Sementara jumlah pelamar yang menuntaskan pendaftaran di situs tersebut sebanyak 3.627.981 orang.