News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Pilpres Ini Head to Headnya Jokowi dengan Sandi, Prabowo dan Maruf Amin Sudah Mentok

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surokim Abdussalam, Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), dosen komunikasi politik dan dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Terlebih saat ini arus informasi begitu mudah didapatkan. Ada kesalahan sikap, dan statemen sedikit saja bisa berdampak pada elektoral pasangan ini.

"Saya rasa bagi Kiai Ma'ruf beliau cukup berperan aman saja. Beliau jadi juru harmoni saja. Menjaga suara dan harmonisasi di pilpres, begitu saja sudah bagus. Kiai Ma'ruf tidak perlu masuk  sebagai juru gedor, juga terlibat dalam konfliktual, karena bisa berimbas pada menyedot insentif elektoral," paparnya.

Ia mengingatkan juga lebih baik Kiai Ma'ruf tak perlu terlalu fokus dalam diskurus untuk program ini dan itu.

Sebab, kalau ada yang meleset akan merugikan, seperti soal mobil Esemka beberapa waktu lalu yang ujungnya menjadi blunder bagi Kiai Ma'ruf.

Di sisi lain, menurutnya Jokowi tidak bisa mengandalkan Kiai Ma'ruf untuk merebut suara swing voters.

Jokowi harus berinovasi untuk bisa memberikan penawaran elektoral pada pemilih yang masih belum menentukan pilihan.

"Sebagai incumbent elektabilitas Pak Jokowi sendiri memang sudah tinggi sekitaran 40 persen. Namun belum menyentuh 60 persen, dan ini belum aman."

"Sangat potensial bagi Pak Jokowi untuk bisa merebut suata swing voters sebesar 27 persen ini, dan pak Jokowi harus bekerja lebih aktif. Untuk bisa mencapai ini, tidak bisa andalkan Kiai Ma'ruf," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dinilai Kurang Beri Dampak Elektoral, Pengamat Politik UTM Sebut KH Maruf Amin Cukup Ambil Peran Ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini