TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) menduga ada keterlibatan pihak asing dalam Pembantaian belasan pekerja proyek Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjend TNI (Purn) Kiki Syahnakri menekankan, dugaan itu bukanlah tanpa dasar.
Pasalnya, Gerombolan Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (GSB-OPM) yang sekarang sudah menjadi United Liberation Movement West Papua (ULMWP) berkedudukan di beberapa negara di luar negeri, salah satunya yakni di Vanhatu
''Vanhatu sangat gencar membantu OPM dalam kemerdekaan mereka," ungkapnya dalam konferensi pers di Aula PPAD, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (7/12/2018).
Tak hanya berkedudukan di Vanhatu, Kiki menyebut ULMWP juga berkedudukan di sejumlah negara seperti New York, Belanda, dan Inggris.
Baca: Kurang 30 Persen Yang Tahu Program Prabowo-Sandi, Politikus Demokrat: Ini Masih Kampanye Tertutup
"Namun ingin saya katakan bahwa ini adalah masalah Papua, bagian dari wilayah NKRI. Jadi apapun resikonya itu harus dipertahankan," kata Kiki.
Oleh karena itu pihaknya mendorong Pemerintah untuk menangani masalah Papua secara terpadu dan dilakukan oleh semua pemangku kepentingan.
"Filosofi yang secara prinsip harus dipegang adalah 'Memenangkan Hati dan Pikiran Rakyat Papua'," ungkap Kiki.
Selain itu pihaknya juga mendorong Pemerintah untuk melaksanakan investigasi dan evaluasi secara menyeluruh komprehensif.