Setelah dua pekan di Rawat di tanah air, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Shinta Danuar (26) menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta pada Senin, 10/12/2018 pukul 00.20 WIB.
Jenazah Shinta Danuar dimakamkan di desa Purwodadi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada Senin 10/12/2018.
Sekretaris Utama BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak mengatakan, atas nama pemerintah mengucapkan turut belasungkawa atas kepulangan Shinta Danuar.
“Shinta Danuar selama empat tahun telah berjuang melawan penyakitnya, kami selaku pemerintah selama ini telah berusaha maksimal dan selama dirawat di RS Polri telah berusaha kuat mengupayakan kesembuhan Ibu Shinta secara maksimal. Shinta Danuar menghembuskan nafas terakhir di RS Persahabatan, Jakarta, Senin dini hari, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkap Sekretaris Utama BNP2TKI, di Jakarta, Senin, 10/12/2018.
Pengantaran ke rumah duka hingga pemakaman jenazah Shinta Danuar berjalan lancar dan didampingi oleh Kasubdit Pemulangan BNP2TKI Firman Yuliantono bersama BP3TKI Semarang, Jawa Tengah.
Ahmadi orangtua Shinta mengaku ikhlas dengan kepulangan Shinta, ini sudah merupakan jalan yang terbaik.
“Saya sudah pasrah, mudah-mudahan amal ibadah Shinta diterima Allah SWT. Sudah lama Shinta menderita sakit kami keluarga ikhlas menerimanya, ini sudah pilihan yang terbaik,” jelasnya.
Sebelum meninggal, menurut Ahmadi, Shinta mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Namun, karena kondisi kesehatannya terus menurun Shinta dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
“Sudah dua hari Shinta di rawat di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Menurut keterangan dokter virus yang ada di dalam paru-paru Shinta bertambah banyak,” jelasnya.
Menurut Ahmadi, pemindahan Shinta dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta juga sudah sesuai dengan ijin dan rujukan dari dokter.
“Atas nama keluarga kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah maupun relawan yang telah banyak membantu Shinta dan semuanya yang sibuk membantu Shinta sampai akhirnya Shinta sampai ke tujuan. Mohon dibukakan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan kata-kata yang telah terucap.” ujarnya
Shinta Danuar bekerja di Taiwan mulai 13 maret 2014, ia bekerja sebagai penjaga orang sakit (caregiver). Shinta Danuar berangkat melalui PPTKIS Sriti Rukma Lestari.
Ia mulai masuk rumah sakit pada 31 Desember 2014, hasil pemeriksaan dokter disampaikan bahwa ia mengalami sakit yang diakibatkan oleh virus pada sistem syaraf tulang belakang yang mengakibatkan kelumpuhan dari bagian leher ke bawah.
Sebelumnya Shinta telah di rawat di Taiwan selama 4 tahun yaitu sejak 13 Desember 2014.
Pemerintah Indonesia menanggung sepenuhnya biaya pemulangan Shinta Danuar dari Taiwan hingga tiba di Indonesia, juga biaya perawatan selama dirawat di rumah sakit di Indonesia sampai kembali ke kampung halamannya.(*)