TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Wiranto pastikan tidak ada opsi negosiasi yang dilakukan Indonesia dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Hal itu menyusul telah terjadinya pembantai sadis yang dilalukan KKB terhadap 31 pekerja PT. Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua, beberapa waktu lalu.
"Kita tidak pernah kompromi sebenarnya dengan kelompok itu karena kita enggak equal tidak ada satu kesetaraan antara negara yang sah NKRI dengan kelompok-kelompok seperti itu apakah kelompok kriminal apakah kelompok-kelompok yang menentang keberadaan NKRI," ujar Wiranto, di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Wiranto saat ini melihat keberadaan KBB Papua pimpinan Egianus Kogoya ini sebagai orang-orang yang hilaf, yang tidak sadarkan diri, serta orang yang sedang tersesat.
Maka dari itu Indonesia sebagai negara yang berdaulat dikatakan Wiranto Indonesia wajib menerima mereka jika mereka sudah insaf kelak.
Baca: Polisi Gelar Rekonstruksi Pengeroyokan TNI, Lima Tersangka Perankan 20 Adegan
"Kita akan menerima kalau mereka sadar, tapi bukan dalam bentuk negosiasi tak ada negosiasi antara pemerintah dengan kelompok seperti itu," ucap Wiranto.
Wiranto pun enggan mejawab atas banyaknya spekulasi yang beredar, terkait klaim KKB yang menyebut telah berhasil menguasi beberapa wilayah di Papua dan lain sebegainya.
Menurut Wiranto hal itu hanyalah bagian dari propaganda yang dilakukan KKB kepada Indonesia.
"Tadi Pak Kapolri (Tito Karnavian-Red) bilang propaganda-propaganda terus dan kita nggak mau dengarkan kita punya intelijen sendiri. Kita tahu apa yang mereka lakukan, tau kekuatan mereka berapa, di mana mereka ada. tinggal kita selesaikan aja. Jadi jangan dengarkan orang sudah ngacau kok," ujar Wiranto.