News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Tim Khusus Kemendagri Kirim Tim Monitoring ke Lokasi Tsunami

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu unit mobil tampak hancur di Mutiara Carita Resort, Banten, Minggu (23/12/2018). Mobil tersebut tersapu tsunami yang terjadi di sebagian wilayah di Provinsi Banten, Sabtu (22/12/2018)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pemerintah mengerahkan segala sumber daya melakukan proses pencarian dan evakuasi para korban bencana tsunami di Selat Sunda. Upaya dari semua pihak dilakukan menangani bencana alam itu.

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan pemerintah secara cepat melakukan koordinasi dengan Instansi terkait dan Pemda untuk melakukan monitoring dan evakuasi daerah bencana.

"Khusus Kemendagri mengirim Tim Monitoring ke daerah bencana dan mengirim radiogram ke Pemda terdekat dengan Provinsi Banten dan Lampung untuk membantu sarana dan prasarana yang dikoordinir oleh BOPD dan BNPB," ujar Tjahjo, Minggu (23/12/2018).

Upaya ini dilakukan menangani bencana alam yang terjadi pada Sabtu malam itu. Di kesempatan itu, dia mengucapkan belasungkawa atas musibah bencana Tsunami di Selat Sunda yang Menimpa Provinsi Banten dan Lampung.

Baca: 4 Jenazah Korban Tsunami Tiba di Sumedang, Seorang di Antaranya Masih Balita

Dia mengajak semua pihak menundukkan kepala, mendoakan para korban. Duka keluarga korban, adalah duka kita. Duka bersama. Duka bangsa Indonesia.

"Saya atas nama pribadi dan Kementerian Dalam Negeri serta Badan Pengelola Perbatasan Nasional menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga atas musibah Tsunami Provinsi Banten dan Lampung serta mendoakan para korban diterima disisi Allah SWT dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan atas cobaan musibah ini," kata dia.

Sebelumnya, gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini