Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, LABUAN - Banjir sedalam 1,5 meter atau sedada orang dewasa di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang baru pertama kali terjadi lagi sejak tahun 1970.
Alam belum selesai dengan Kecamatan Labuan. Pasalnya, hujan yang mengguyur kecamatan tersebut sedari kemarin membuat Labuan tergenang air setinggi 1,5 meter.
Dari kesaksian Sukma, warga Labuan yang rumahnya terendam banjir, perostiwa banjir tinggi terjadi kedua kali di hidupnya.
"Ini kejadian lagi sejak 1970. Itu persis kayak gini tingginya se-dada. Habis itu gak pernah banjir dalam lagi," kata Sukma sambil menggulung celananya, Rabu (26/12/2018).
Meski demikian, ia mengatakan, banjir serupa pernah terjadi tahun 2010 namun hanya banjir semata kaki saja. Itu pun hanya hitungan jam sudah surut kembali.
Baca: Banjir di Labuan Juga Merendam Dapur Umum untuk Pengungsi Korban Tsunami Selat Sunda
"Di vsini warga sudah evakuasi diri sejak pagi soalnya udah keliatan ada luapa sungai dari Jiput. Korban jiwa sama luka-luka alhamdulillah sih gak ada," terang Sukma dalam logat sundanya.
Sukma juga mengatakan, fenomena air naik atau pasang di kawasan Anyer dan sekitarnya merupakan hal yang lumrah
Hanya saja, karena baru saja tergulung tsunami tanpa gempa bumi, warga menjadi mudah panik dan gampang termakan hoax.
"Sebenernya, air pasang, tinggi sampai ke jalan itu biasa. Cuma karena kemarin ada tsunami jadi warga pada parno dan gampang kepancing," tutur Sukma.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi banjir, BPBD hingga siang ini masih membantu warga menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan harga benda warga yang masih terendam banjir.