Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Kaki Zaenal bergetar ketika dirinya menemukan jenazah Deva bocah yang masih duduk di kelas II Sekolah Dasar dari balik reruntuhan, Kamis (28/12/2018) sore.
Deva sebelumnya hilang sejak tsunami Selat Sunda melanda kawasan Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Zaenal yang merupakan tokoh masyrakat setempat menemukan jenazah Deva di dalam aliran kali yang persis berada di belakang Kantor Kecamatan Sumur.
Baca: Dituding Langgar UU Pemilu, Kubu OSO Minta Ketua KPU Arief Budiman Diproses Hukum
Ketika ditemukan, posisi korban tertimpa puing serta reruntuhan bangunan, yang porak poranda terbawa tsunami.
Baca: Titi DJ Akui Pesonanya Selalu Kalah dengan Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan: Iyalah Main Dukun
Ketika Zaenal menemukan korban, dirinya sedang mencari barang-barang miliknya yang hanyut terbawa tsunami.
"Saya lagi cari drum minyak, pas saya cari di aliran kali direruntuhan, kok saya lihat kaya ada rambut," ucap Zaenal pada TribunJakarta.com di dekat Kantor Kecamatan Sumur, Kamis (27/12/2018).
Lanjut Zaenal, ia pun memberanikan diri untuk mengangkat reruntuhan puing tersebut.
Baca: Konser Amal untuk Korban Tsunami Digelar Awal Tahun Depan
Benar saja, ia pun menemukan Deva yang telah hilang sejak tsunami melanda daerah pemukimannya.
"Ya Allah itu saya langsung ngenalin, atuh ini mah warga saya si Deva yang hilang," kata Zaenal.
Zaenal menuturkan, kakinya pun langsung bergetar hingga tak bisa berkata-kata ketika menyaksikan seorang warganya tewas dan mulai membengkak.
"Itu saya mah getar dari kaki sampai ujung rambut, gabisa ngomong apa-apa saya kang keringat dingin," tutur Zaenal dengan logat Sundanya.
Akhirnya, ia pun terus mengucap istighfar di dalam hatinya dan melaporkan hal tersebut kepada tim SAR gabungan yang bertugas.
Baca: Pejabat BKD Muarojambi Ditangkap OTT Kejaksaan, Diduga Terkait Penerimaan CPNS
Tim SAR pun langsung mendatangi lokasi yang ditunjukan Zaenal.
Sekitar 30 menit jasad Deva pun berhasil dievakuasi dan langsung dimasukan ke dalam kantung mayat.
"Alhamdulillah bisa dievakuasi meskipun tadi sempat susah karena harus memindahkan puing, sekarang jenazahnya sudah dibawa ke RS Berkah Pandeglang," imbuh Zaenal.
Terakhir, Zaenal menuturkan bahwa ibunda almahurmah Deva pun telah lebih dulu ditemukan meninggal dunia.
Sementara kakak laki-laki dan ayah Deva selamat meskipun harus menderita luka yang cukup parah.