TRIBUNNEWS.COM - Dosen pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Bagas Pujilaksono Widyakanigara menulis surat terbuka yang menilai BMKG bukan pertama kalinya gagal memberi peringatan dini.
Dikutip Tribun Video dari BBC Indonesia, Bagas saat dikonfirmasi pihak BBC mengatakan, kegagalan BMKG tersebut yakni untuk kedua kalinya pascatsunami Palu.
Ia juga mengatakan bahwa BMKG gagal memberi peringatan hingga terjadi tsunami di Selat Sunda dan berdampak pada wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu.
Menurutnya tidak akan ada korban banyak yang berjatuhan apabila BMKGbekerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
Bagas sangat menyayangkan untuk kasus bencana tsunami yang setidaknya ada 430 orang jiwa tersebut BMKG justru berlindung di balik alasan ketersediaan alat deteksi dini untuk peristiwa tsunami dan gempa karena aktivitas vulkanik gunung api.