TRIBUNNEWS.COM - Dua universitas di Indonesia mengirim sekitar 300 pelajar Indonesia yang berusia di bawah 20 tahun untuk bekerja di sebuah pabrik.
Dikutip Tribun Video dari Kompas.com, para pelajar tesebut menjalani kerja paksa di pabrik Taiwan.
Politisi setempat Kuomintang Ko Chih-en, melaporkan bahwa para pelajar tersebut mengaku hanya masuk kelas selama dua hari dalam sepekan.
Selanjutnya mereka bekerja di pabrik menjadi buruh dan mengemas 30 ribu lensa kontak selama 10 jam per sif.
Mereka bekerja dari pukul 07.30 hingga 19.30 dengan waktu istirahat 2 jam.
"Meski kebanyakan dari para pelajar Indonesia adalah Muslim, yang mengagetkan mereka mendapat makanan yang mengandung babi," terang Ko seperti yang dilaporkan oleh SCMP pada Kamis (3/1/2019).
SIMAK VIDEO DAN BERITA LENGKAPNYA DI SINI>>>