Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya merusak stabilitas Hankamnas dan ketertiban umum masih berlanjut.
Di awal tahun 2019 ini, upaya merusak stabilitas Hankammas itu dilakukan dengan menyebarluaskan hoaks tentang tujuh kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah tercoblos.
Demikan dikatakan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Menurutnya, aksi penyebar hoaks ini tidak bisa ditolerir.
"Hoaks ini jelas-jelas ingin merusak proses persiapan pelaksanaan tahun politik 2019 ini," jelas Bamsoet, sapaan akrabnya dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Jumat (4/1/2019).
"Karena itu, sebagai pimpinan DPR, saya mendesak penegak hukum untuk menindak tegas penyebar hoax dan siapa pun yang berada dibalik aksi yang brutal ini," imbuh Bamoset.
Baca: Hoax Merebak, Sandiaga Uno Minta Timnya Mulai Hati-hati dalam Menyampaikan Pesan
Hoaks tentang tujuh kontainer surat suara pemilu sudah tercoblos ini pun patut dilihat sebagai benih instabilitas yang secara sistematis.
Serta ditumbuhkembangkan dengan tujuan membangun persepsi di ruang publik bahwa ada pihak yang jauh-jauh hari sudah berbuat curang demi meraih kemenangan pada Pilpres dan Pileg 2019.
Persepsi kecurangan itulah yang nantinya akan dijadikan alasan atau pijakan untuk menggelar aksi atau gerakan yang mengacaukan proses pemungutan dan perhitungan suara.
Artinya, gerakan untuk mengacaukan Pilpres dan Pileg 2019 sudah dirancang sejak dini.
"Itulah alasannya mengapa pimpinan DPR mendesak Polri menindak tegas penyebar hoax ini. Kondusifitas dan stabilitas Hankamnas tidak boleh dikorbankan hanya demi syahwat politik kelompok-kelompok yang tak mampu berkompetisi dengan sehat dan fair," tegas Legislator Partai Golkar itu.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu mengimbau masyarakat proporsional menyikap hoaks tersebut.
"Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memastikan bahwa surat suara pemilu hingga saat ini belum diproduksi. Dengan begitu, sinyalemen tentang adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah dicoblos nyata-nyata hoax. Apalagi, tahapan pengadaan surat suara saat ini pun masih dalam proses lelang," tutup Bamsoet.